Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Gedung putih mogok

Presiden bush mengusulkan pemotongan defisit sebesar 500 milyar dolar untuk 5 th mendatang. berbagai tempat rekreasi ditutup untuk mengurangi pengeluaran rencana bujet pemerintah ditolak majelis rendah.

13 Oktober 1990 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INIKAH dampak krisis Teluk di Amerika Serikat? Pada liburan akhir pekan lalu, juga libur hari Columbus awal pekan ini, para pelancong di Amerika boleh kecewa. Sejumlah taman nasional, museum, kebun binatang, dan tempat rekreasi lainnya yang bujetnya datang dari pemerintah, menutup pintu. Ini termasuk taman nasional di Patung Liberty di New York, sejumlah museum di Washington. Bila memang mau dihubungkan dengan krisis Teluk, kaitan itu memang ada tapi tak langsung. Itu semua akibat keputusan Presiden Bush setelah Jumat malam pekan lalu rencana bujet pemerintah ditolak oleh Majelis Rendah (House of Representative). Sebagai upaya menekan defisit, Bush mengusulkan pemotongan defisit sebesar US$ 500 milyar untuk lima tahun mendatang. Untuk tahun pertama, yakni tahun depan, pemotongan itu hanya US$ 40 milyar. Pengecilan defisit itu oleh Bush, yang ketika berkampanye dalam pemilu 1988 berjanji tak akan menaikkan pajak, antara l~ain dengan cara menaikkan pajak minyak, bir, anggur, dan rokok. Ditambah dengan pemotongan subsidi untuk kesehatan. Para wakil Partai Republik (partainya Bush) tak setuju dengan kenaikan pajak apa pun. Sementara itu, Partai Demokrat tak setuju pemotongan subsidi kesehatan. Untuk menaikkan pendapatan negara, para wakil Demokrat mengusulkan menaikkan pajak orang kaya, dan memotong lebih besar anggaran untuk militer. Khusus yang terakhir ditentang Bush dengan alasan krisis Teluk. Maka, jelas, persoalannya bukan hanya antara Presiden George Bush dan Majelis Rendah, tapi juga di antara anggota majelis itu sendiri. Gerakan penyetopan semua kegiatan tentu saja tak total. Umpamanya, kantor pos tetap jalan, petugas keamanan juga melakukan hal-hal seperti biasanya, kereta api tetap juga melaju di relnya, dan pertandingan bola antarkesatuan angkatan darat, laut, dan udara tetap berjalan karena dananya bukan dari pemerintah melainkan dari televisi dan penjualan tiket. Bila Selasa pekan ini "pemogokan pemerintah" terus berlanjut -- pemogokan keempat dalam sejarah Amerika-- "buntutnya adalah resesi," ramalan David Stockman, bekas direktur bujet.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus