Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Geger Dokter Dilecehkan dan Dibunuh di India, Ribuan Paramedis Mogok Kerja

Sejumlah rumah sakit di India lumpuh karena dokter mogok kerja akibat pembunuhan rekan sejawatnya.

13 Agustus 2024 | 20.09 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi dokter. Sumber: Getty Images/iStockphoto/mirror.co.uk

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Layanan rumah sakit terganggu di beberapa kota di India pada Selasa, 13 Agustus 2024 setelah menyebarnya protes dokter di seluruh negeri terhadap dugaan pemerkosaan dan pembunuhan seorang dokter berusia 31 tahun di kota bagian timur Kolkata. Tayangan televisi menunjukkan ribuan dokter berbaris pada Senin untuk memprotes insiden di rumah sakit yang dikelola pemerintah. Mereka menuntut keadilan bagi korban dan tindakan keamanan yang lebih baik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Aksi protes itu melumpuhkan layanan kesehatan di negara bagian Benggala Barat. Aksi meluas ke seluruh negeri pada hari Selasa, diikuti oleh lebih dari 8.000 dokter pemerintah di negara bagian Maharashtra barat, rumah bagi ibu kota keuangan Mumbai. Pekerjaan di semua departemen rumah sakit kecuali layanan darurat terhenti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Di ibu kota, New Delhi, para dokter muda mengenakan jas putih membentangkan poster bertuliskan, "Dokter bukan samsak tinju." Mereka duduk dalam aksi protes di luar sebuah rumah sakit pemerintah yang besar untuk menuntut penyelidikan, sebagaimana ditunjukkan dalam gambar Reuters Television.

Ribuan pasien terlantar akibat protes serupa di kota-kota seperti Lucknow, ibu kota negara bagian Uttar Pradesh yang paling padat penduduknya. "Kondisi kerja yang tidak manusiawi, beban kerja yang tidak manusiawi, dan kekerasan di tempat kerja adalah kenyataan," kata Asosiasi Medis India, kelompok dokter terbesar di negara tersebut, kepada Menteri Kesehatan JP Nadda dalam sebuah surat.

Seorang juru bicara Kementerian Kesehatan tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Para dokter mempertahankan lingkungan tempat kerja mereka tidak aman. Padahal seorang polisi relawan di Kolkata sudah ditangkap pada akhir pekan atas pembunuhan dokter tersebut. Selain itu kepala sekolah kedokteran tempat kejadian juga sudah mengundurkan diri.

Kepala polisi kota Vineet Kumar Goyal mengatakan tersangka telah dijerat atas kasus dugaan pemerkosaan dan pembunuhan.

Kepala Menteri Benggala Barat Mamata Banerjee mengatakan bahwa dia telah memberi batas waktu kepada polisi negara bagian hingga hari Minggu untuk menyelesaikan penyelidikan. Jika penyelidikan belum selesai, maka akan diserahkan kepada lembaga federal.

Layanan darurat tetap dihentikan pada hari Selasa di hampir semua rumah sakit perguruan tinggi kedokteran yang dikelola pemerintah di Kolkata, kata pejabat negara bagian NS Nigam. Ia menambahkan bahwa pemerintah sedang menilai dampaknya terhadap layanan kesehatan.

Para dokter di rumah sakit pemerintah India yang padat dan seringkali kumuh, seringkali digaji rendah. Mereka juga terkadang harus menanggung beban kekerasan yang dilakukan oleh orang-orang yang marah pada layanan medis yang dianggap tidak memadai.

Dewi Rina Cahyani

Dewi Rina Cahyani

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus