Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Prancis menncatat suhu panas tertinggi sejak gelombang panas melanda Eropa pekan ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut badan pamantau cuaca Meteo France, Gallargues-le-Montueux di Prancis disengat suhu 45,9 derajat Celsius pada Jumat kemarin. Angka ini lebih tinggi 1,8 derajat di atas rekor sebelumnya 44,1 derajat Celsius pada Agustus 2003, menurut laporan Reuters, 29 Juni 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dua belas kota di Prancis selatan mengalami suhu tinggi baru sepanjang hari pada hari Jumat dan tiga kota mengalami suhu di atas 45 derajat.
Organisasi Meteorologi Dunia mengatakan 2019 menjadi salah satu tahun terpanas di dunia, dan 2015-2019 akan menjadi periode lima tahun terpanas dalam catatan.
Gelombang panas Eropa benar-benar konsisten dengan tingkat ekstrem yang terkait dengan dampak emisi gas rumah kaca, menurut organisasi tersebut.
Wisatawan mencari perlindungan dari paparan matahari, sementara yang lain berjalan dengan payung, saat gelombang panas menghantam Eropa, di Valletta, Malta, 26 Juni. [REUTERS / Darrin Zammit Lupi]
Empat departemen administratif di Prancis ditempatkan pada siaga merah, menandakan suhu berada pada "intensitas berbahaya" yang lebih mirip iklim Arab Saudi.
Suhu yang luar biasa tinggi diperkirakan berlangsung hingga awal minggu depan.
CNN melaporkan sekitar 4.000 sekolah Prancis ditutup pada Jumat kemarin dan jam buka taman dan kolam renang umum diperpanjang.
Para ilmuwan iklim telah memperingatkan bahwa gelombang panas seperti ini menjadi semakin sering dan semakin parah karena krisis iklim. Badan pemantau cuaca Prancis mengatakan frekuensi gelombang panas seperti ini diperkirakan akan berlipat ganda pada tahun 2050.