Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, - UNESCO Global Geopark Council (UGGC) menetapkan Geopark Belitung sebagai Global Geopark pada Sidang ke-211 Dewan Eksekutif UNESCO yang diselenggarakan secara virtual, dan dipimpin dari Paris, pada 15 April 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada sidang tersebut, bersama Geopark Belitung, terdapat 7 nominasi lain yang direkomendasikan UGGC untuk ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark baru, seperti dikutip dari keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri Indonesia, Ahad, 18 April 2021.
Sidang UGGC berlangsung pada 8-9 Desember 2020. Pandemi virus corona menyebabkan UGGC tidak bisa mengevaluasi seluruh geopark diusulkan.
Geopark Belitung, yang terletak di provinsi Bangka-Belitung menjadi salah satu prioritas dalam pembahasan dan mendapatkan rekomendasi positif untuk dimasukan ke dalam daftar UNESCO Global Geopark.
UNESCO mengakui keberagaman geologis di Pulau Belitung dan kepulauan di sekitarnya. Keberagaman tersebut termasuk lanskap, bebatuan, mineral, proses geologis dan tektonik, serta evolusi bumi di Belitung.
Geopark Belitung dinilai memiliki keunikan dengan adanya keterkaitan antara aspek geologis, biologis, dan budaya. Lanskap geologi Pulau Belitung yang unik, menjadi rumah bagi berbagai flora dan fauna yang di antaranya hanya ditemukan di Belitung, seperti ikan Hampala dan ikan Toman. Keanekaragaman hayati tersebut digunakan oleh masyarakat Belitung di antaranya dengan pemanfaatan tanaman herbal.
Melalui UNESCO Global Geopark Program, Indonesia dapat memanfaatkan jaringan Global Geoparks Network dan Asia Pacific Geoparks Network untuk berbagi pengalaman dan praktik dalam mengelola situs dengan mengedepankan aspek pendidikan, sains, pemberdayaan masyarakat lokal, dan pembangunan berkelanjutan.
Geopark Belitung, merupakan geopark nasional Indonesia ke-6 yang masuk ke dalam daftar UNESCO Global Geopark. Sebelumnya, ada Geopark Kaldera Toba, Batur, Ciletuh, Gunung Sewu dan Rinjani. Indonesia juga memiliki banyak kekayaan alam dan budaya yang masuk dalam daftar UNESCO, antara lain 9 situs warisan budaya dan alam dan 18 cagar biosfer.