Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Gin Afrika Selatan Ini Dibuat dari Sari Tanaman di Kotoran Gajah

Produsen gin di Afrika Selatan mengambil sari bunga dan buah dari kotoran gajah.

19 Februari 2022 | 17.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu keunggulan minuman jenis gin artisanal adalah wangi tumbuhan, buah-buahan dan biji-bijian yang digunakan untuk menciptakan aromatik. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tapi tahukan Anda, produsen gin di Afrika Selatan mengambil sari bunga dan buah itu dari kotoran gajah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Itulah yang dilakukan Les Ansley ketika blusukan di hutan belantara Afrika Selatan. Ia menemukan spesimen utama kotoran gajah, mengangkatnya ke hidungnya untuk menghirup aroma yang beraneka sebelum memanfaatkannya untuk bahan minuman keras kelas atas.

Diluncurkan pada 2018, gin Indlovu - dinamai menurut bahasa Nguni untuk gajah - telah berkembang ke Amerika Serikat, Kanada, Jerman, Swiss, Jepang, dan Taiwan selama pandemi Covid-19.

Ansley dan istrinya Paula sekarang mengekspor 1.500 botol sebulan. Sejak awal tahun ini, dua peritel terbesar Afrika Selatan, Woolworths dan Pick 'n' Pay ikut menyediakannya.

Gajah secara efektif melakukan pekerjaannya, menemukan berbagai rempah dan buah yang memberikan rasa pada gin, kata Ansley.

"Gajah-gajah, karena mereka mencerna sangat sedikit ... mereka memiliki usus yang sangat cepat waktu transit, bakteri usus rendah, dan penyerapan yang sangat buruk," katanya kepada Reuters TV.

"Jadi mereka sempurna untuk mengekstraksi semua tumbuhan ... mereka sangat selektif ... mereka bisa memilih daun dan buah terbaik serta bunga dan tanaman terbaik."

Selain bahan pokok gin seperti juniper dan jeruk, tumbuhan kering dari gajah yang berganti tergantung musim dan iklim, memberikan rasa yang berbeda untuk batch yang berbeda. Tanggal dan koordinat pengumpulan kotoran diberikan pada botol yang diproduksi, kata penyuling.

Pasangan itu memberikan 15% dari keuntungan ke panti asuhan gajah, alasan lain yang mungkin menarik bagi konsumen, selain hal baru.

Tapi bagaimana rasa gin yang terbuat dari kotoran gajah?

"Ini bersahaja," kata bartender Johanna Jones, sambil memeras jeruk ke dalam gin untuk membuat koktail. "Itulah yang membuatnya berbeda."

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus