Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Hamas dan Israel Cemas Menjelang Berakhir Gencatan Senjata Tahap Pertama

Tel Aviv sedang mengupayakan memperpanjang gencatan senjata yang sudah berusia 42 hari.

1 Maret 2025 | 11.30 WIB

Warga Palestina yang mengungsi ke selatan atas perintah Israel selama perang kembali ke rumah mereka di Gaza Utara, Kota Gaza, 29 Januari 2025. Reuters/Hussam Al-Masri
Perbesar
Warga Palestina yang mengungsi ke selatan atas perintah Israel selama perang kembali ke rumah mereka di Gaza Utara, Kota Gaza, 29 Januari 2025. Reuters/Hussam Al-Masri

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Dua sumber di pemerintah Israel mengungkap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dijadwalkan melakukan sejumlah konsultasi dengan kepala keamanan dan para menteri pada Jumat, 28 Februari 2025, waktu setempat. Langkah ini dilakukan setelah seorang delegasi Israel pulang dari Kairo tanpa membawa hasil soal perpanjangan gencatan senjata.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sumber di Hamas membenarkan Tel Aviv sedang mengupayakan memperpanjang gencatan senjata yang sudah berusia 42 hari. Saat ini gencatan senjata dilakukan karena bulan Ramadan, yang dimulai pada akhir pekan ini. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hamas ingin dilakukan negosiasi gencatan senjata tahap dua yang mengarah pada gencata senjata permanen untuk mengakhiri perang Gaza. “Kami berkomitmen pada kesepakatan,” kata sumber di Hamas. 

Tim mediator dari Mesir dan Qatar meminta jeda waktu beberapa hari untuk menyelesaikan kebuntuan perpanjangan gencatan senjata. Gencatan senjata tahap pertama akan berakhir pada Sabtu, 1 Maret 2025. 

Gencatan senjata tahap pertama dilakukan setelah 15 bulan perang Gaza berkecamuk. Dalam gencatan senjata tahap pertama itu, sebanyak 33 sandera warga Israel dan 5 sandera warga negara Thailand dibebaskan. Pembebasan mereka ditukar dengan 2 ribu tahanan warga Palestina yang ditahan di berbagai penjara di Israel. Selanjutnya, gencatan senjata seharusnya mengarah pada perundingan untuk membangun pakta gencatan senjata permanen segera setelah seluruh sandera dibebaskan. 

Sejumlah pejabat tinggi Israel sebelumnya mengatakan mereka siap melanjutkan pertempuran jika seluruh sandera warga Israel tidak dibebaskan. 

Akan tetapi, Israel dan Hamas masih jauh dari upaya menyentuh isu-isu utama dan masih saling tuduh melanggar kesepakatan gencatan senjata. Walhasil muncul keraguan terhadap gencatan tahap kedua, yang meliputi pembebasan tambahan sandera dan tahanan warga Palestina serta langkah-langkah menuju gencatan senjata permanen.                    

Hamas pada Jumat, 28 Februari 2025, menyerukan pada komunitas internasional agar menekan Israel supaya masuk ke gencatan senjata tahap dua tanpa tertunda-tunda. Sampai berita ini diturunkan Reuters, masih belum jelas apa yang akan terjadi ketika gencatan senjata tahap pertama berakhir pada Sabtu, 1 Maret 2025, waktu setempat, tanpa kesepakatan apapun. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus