Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kawasan Jalur Gaza, Pales-tina, kembali menjadi medan per-tempuran sengit antara ke--lompok militan Hamas dan militer Israel. Kementerian Kese-hat-an Palestina menyatakan se-di-kit-nya 25 orang tewas akibat tembakan roket dan serangan udara sejak Jumat, 3 Mei lalu.
Pertempuran mencapai puncaknya pada Ahad, 5 Mei, ketika roket meluncur deras dari Gaza dan menghajar permukiman di Israel, menewaskan empat warga sipil. Israel membalas dengan melancarkan se--rangan udara yang menewaskan 21 warga Pa-lestina di Gaza, lebih dari separuhnya pen-duduk sipil.
Peristiwa ini adalah eskalasi serius per-ta-ma antara Israel dan kelompok militan di Gaza sejak pemilihan umum Israel hampir se--bulan lalu. Perdana Menteri Israel Ben-jamin Netanyahu memperpanjang ke--kuasaannya sebagai perdana menteri se--telah partai besutannya, Likud, kembali memenangi pemilihan.
Serangan roket dari Gaza menghantam dae-rah Ashkelon, Sderot, dan Ashdod di Israel. “Serangan besar-besaran ter-ha-dap unsur-unsur teroris di Gaza akan ber-lanjut,” kata Netanyahu seperti dikutip CNN. Menurut dia, sekitar 600 roket di--tem-bak-kan dari Gaza.
Israel membalas dengan serangan udara terhadap 320 sasaran di Gaza. Pasukan Ke-amanan Israel (IDF) menyatakan serangan itu menyasar terowongan, situs peluncur roket, dan fasilitas militer lain yang di--gunakan oleh Hamas dan kelompok Jihad Islam Palestina. Israel juga menyerang Masjid Al-Shati di Gaza utara yang, menurut IDF, digunakan sebagai pusat komando dan kontrol oleh Jihad Islam Palestina.
IDF menyebutkan saling serang di Gaza dipicu ulah penembak jitu Jihad Islam yang membidik prajurit Israel yang tengah berpatroli di seberang pagar perbatasan. Dua tentara Israel terluka akibat serangan itu.
MALAYSIA
Rapor Tahun Pertama Era Mahathir
PERDANA Menteri Malaysia Mahathir Mohamad telah memimpin koalisi Pakatan Harapan menjadi pemenang pemilihan umum setahun lalu. Mahathir, yang kala itu berusia 92 tahun dan telah pensiun dari kursi perdana menteri selama 15 tahun, kembali ke puncak kekuasaan dan menggusur Najib Razak.
Sejak itu, pemerintah Mahathir tan-cap gas dalam penegakan hukum dan pem-berantasan korupsi. Najib dan istrinya, Rosmah Mansor, yang selama ini dituding terlibat dalam skandal megarasuah -1Ma--lay-sia Development Berhad yang merugikan Ma--laysia miliaran ringgit, diseret ke meja hijau.
Kini, memasuki tahun kedua pe--me-rin-ta-han-nya, Mahathir menggeber reformasi eko-nomi. Dia meluncurkan program “Ke--mak-muran Bersama”, mengganti “Visi 2020” yang gagal diwujudkan rezim Najib, untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan adil pada 2030.
Namun survei lembaga Merdeka Center menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap pemerintah Mahathir anjlok dari 79 persen pada Mei 2018 menjadi 39 persen pada Maret lalu. Kepuasan publik terhadap Mahathir juga jeblok, yakni dari 83 persen menjadi 46 persen. “Masyarakat tidak puas karena berharap kondisi ekonomi cepat membaik,” kata Tony Pua, anggota parlemen dari Pakatan Harapan, kepada CNBC.
KOREA UTARA
Pyongyang Luncurkan Rudal Balistik
KOREA Utara meluncurkan dua peluru kendali balistik jarak pendek pada Kamis, 9 Mei lalu. Militer Korea Selatan menyatakan peluncuran itu bagian dari peningkatan uji coba senjata terbaru Pyongyang. Kedua rudal diluncurkan ke arah perairan antara Korea Utara dan Jepang. Satu rudal terbang sejauh 418 kilometer dan rudal kedua meluncur hingga 273 kilometer.
“Militer kami telah meningkatkan pengawasan dalam koordinasi dengan Amerika Serikat,” begitu pernyataan militer Korea Selatan seperti diberitakan CBS News.
Lima hari sebelumnya, Seoul juga mendapati Korea Utara menembakkan dua rudal balistik jarak pendek di lepas pantai timur negara yang dipimpin Kim Jong-un tersebut. Dua rudal itu melesat sejauh 69 kilometer dan 201 kilometer sebelum menghunjam laut.
Pyongyang diketahui meluncurkan rudalnya dari Kusong, kota di tengah Provinsi Pyongan Utara. Korea Utara telah sering meluncurkan rudal dari Kusong, termasuk rudal balistik jarak menengah berbahan bakar padat pertama, Pukguksong-2, yang diluncurkan pada Februari 2017.
Peluncuran rudal Korea Utara kali ini tidak melanggar moratorium uji coba nuklir dan rudal jarak jauh yang disepakati Kim Jong-un dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in pada April 2018. Tapi, menurut para analis, peluncuran segala jenis rudal balistik, termasuk rudal jarak pendek, melanggar resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang melarang Korea Utara menguji teknologi semacam itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo