Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Muslim diaspora Indonesia di Australia menunaikan salat Idul Fitri di lapangan parkir KBRI Canberra dengan terpaan suhu dingin 4 derajat Celsius.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Cuaca dingin Canberra tidak menyurutkan Muslim untuk Salat Ied, karena sejak pukul 7 pagi, ketika takbir telah dikumandangkan pada Kamis, orang-orang tetap berdatangan ke lokasi salat dengan jaket dan sarung tangan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jamaah salat Ied telah mendaftarkan diri sebelumnya secara online dan mengantre di depan KBRI untuk pengecekan registrasi. Salat Idul Fitri tetap mematuhi protokol kesehatan meski kasus Canberra tetap di angka nol dalam beberapa bulan terakhir.
Imam salat Ied adalah seorang mahasiswa yang menempuh program doktoral di Australian National University (ANU), Lalu Rapta Muhammad Yusron, menurut rilis pers KBRI Canberra yang diterima Tempo, 13 Mei 2021.
Adapun khutbah disampaikan oleh Minister Counsellor Ekonomi KBRI Canberra, M. Zakaria Al-Anshori, dengan mengambil tema "Momentum Idul Fitri untuk mengembalikan jiwa kita menuju kesucian melalui hablum minallah dan juga hablum minannaas". 300 anggota masyarakat dan diaspora Indonesia hadir mendengarkan khutbah, menurut keterangan KBRI Canberra.
Seusai salat Ied, acara dilanjutkan dengan tradisi bersalaman yang dipimpin Duta Besar RI Y. Kristiarto S. Legowo dan DCM M. Syarif Alatas. Dubes Legowo dan DCM Syarif Alatas bersalaman dengan Presiden Australia-Indonesia Muslim Foundation - Australian Capital Territory (AIMF-ACT) dan pengurus selaku panitia bersama Ramadan 1442 H, serta seluruh masyarakat yang hadir.
Duta Besar RI untuk Australia, Y. Kristiarto S. Legowo (tengah memakai syal), berpose bersama usai menunaikan salat Idul Fitri di KBRI Canberra, Canberra, Australia, 13 Mei 2021.[Dok. KBRI Canberra]
Siang hari acara dilanjutkan dengan open house halal bi halal di Wisma Indonesia. Duta Besar Legowo beserta Ibu Caecilia Legowo selaku tuan rumah didampingi Wakil Kepala Perwakilan M. Syarif Alatas dan Ibu Vera Alatas, menyambut lebih dari 300 tamu yang terdiri dari pejabat Kemludag Australia (DFAT), kalangan diplomatik, masyarakat, diaspora Indonesia, dan Friends of Indonesia.
Suguhan menu khas Idul Fitri di Indonesia seperti opor ayam, rendang daging, sambal goreng kentang, serta bakso kuah panas, disiapkan untuk merayakan hari besar ini. Tak kalah menariknya, disuguhkan pula Kopi Kapal Api dan produk makanan kemasan Indonesia yang berhasil memikat hati para tamu undangan.
Pada kesempatan yang sama, panitia juga menggelar kegiatan doa bersama (interfaith prayer) yang dihadiri semua perwakilan agama untuk mendoakan korban beberapa bencana alam yang baru-baru ini melanda Indonesia, musibah KRI Nanggala 402, dan agar bangsa Indonesia dan dunia segera pulih dari pandemi global Covid-19.
Rangkaian kegiatan ini telah diadakan dari tahun ke tahun dan dapat terselenggara dengan baik berkat kerja sama dan koordinasi erat antara KBRI Canberra dan AIMF-ACT.
Canda tawa hadirin saat mengobrol sambil menikmati hidangan Lebaran khas Indonesia dalam acara halal bi halal Hari Raya Idul Fitri di Wisma Indonesia, KBRI Canberra, Canberra, Australia, 13 Mei 2021.[Dok. KBRI Canberra]
Kegiatan dimulai sejak sejak tanggal 1 Ramadan 1442 H, meliputi salat berjamaah dan Kuliah Keagamaan Singkat (Kultum), Buka Puasa dan Salat Tarawih Bersama, Pengajian Remaja dan Anak-anak, Tadarus Al Quran, dan program silaturahim ke sesepuh, serta Pengumpulan dan Pendistribusian Zakat, Infaq, Shadaqoh dan Fidyah (ZISF) yang disalurkan kepada yang berhak di tanah air.
Perayaan Hari Raya Idul Fitri masyarakat dan diaspora Indonesia di Canberra tahun ini mampu mengobati kerinduan akan perayaan yang sama di tanah air, di mana para hadirin mengobrol akrab sambil menikmati hidangan Lebaran nusantara di tengah cuaca dingin Australia.