Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Harga Rumah Baru di Cina Merangkak Naik, Pertama Kali dalam Setahun Terakhir

Harga rumah baru di Cina naik pada Januari 2023, untuk pertama kalinya dalam setahun.

16 Februari 2023 | 21.41 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sejumlah warga melakukan aktivitas di luar rumah dengan berolahraga di Taman Panjiayuan seiring dengan dilonggarkannnya protokol kesehatan antipandemi COVID-19 di Kota Beijing, China, Kamis, 12 Januari 2023. Otoritas China juga telah membebaskan warganya bepergian ke luar negeri mulai 8 Januari 2023 untuk mengisi musim liburan Tahun Baru Imlek yang berlangsung hingga pertengahan Februari mendatang. ANTARA /M. Irfan Ilmie

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Harga rumah baru Cina naik pada Januari 2023, untuk pertama kalinya dalam setahun. Kebijakan properti yang menguntungkan dan ekspektasi pasar untuk lebih banyak tindakan stimulus meningkatkan permintaan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut perhitungan Reuters berdasarkan data Biro Statistik Nasional (NBS) yang dirilis pada Kamis, 16 Februari 2023. Harga rumah baru di Januari naik 0,1 persen. Jika dibandingkan bulan ke bulan, tercatat ada penurunan 0,2 di Desember.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

NBS mensurvei 70 kota besar di Cina. Kenaikan harga rumah pada Januari terjadi di 36 kota. Sementara pada Desember ada di 15 kota.

Analis melihat kenaikan harga rumah sebagai tanda positif. Akan tetapi dia percaya kebijakan yang lebih stimulatif diperlukan untuk mengangkat permintaan yang suram saat ini dan memicu pemulihan jangka panjang.

Pasar mengharapkan Beijing akan meluncurkan langkah-langkah pelonggaran lebih lanjut untuk menghidupkan kembali sektor ini, terutama selama atau setelah pertemuan parlemen tahunan yang sangat dinantikan mulai awal Maret.

"Kami percaya bahwa dengan dukungan kebijakan yang kuat baik dari sisi permintaan maupun pembiayaan, penjualan akan mulai pulih secara signifikan mulai akhir Q2. Setiap ledakan awal akan berdampak positif bagi prospek pertumbuhan," kata Zhou Hao, kepala ekonom di Guotai Junan International.

Sektor properti, yang pernah menjadi mesin ekonomi Cina, telah tertatih-tatih oleh permintaan yang rapuh dan gagal bayar utang pengembang yang meningkat.

Pihak berwenang telah meluncurkan langkah-langkah stimulus agresif untuk menopang sektor ini sejak akhir tahun lalu. Langkah itu termasuk mendorong pembiayaan properti dan mengizinkan kota-kota yang memenuhi syarat untuk memotong atau menghapuskan tingkat suku bunga hipotek untuk pembeli rumah pertama.

Sentimen telah membaik, didukung oleh perubahan kebijakan Covid-19 Beijing pada Desember dan langkah-langkah pendukung. Akan tetapi pemulihannya tidak merata, dengan survei pribadi menunjukkan penjualan rumah berdasarkan luas lantai merosot sekitar 20 persen dari tahun sebelumnya. Angka penjualan resmi akan dirilis pada pertengahan Februari.

Harga turun 1,5 persen pada Januari. Dengan perbandingan bulan ke bulan, tingkat penurunan tidak berubah dari bulan Desember.

"Akar krisis di sektor properti Cina terletak pada prospek permintaan jangka panjang yang memburuk," kata Mark Williams, kepala ekonom Asia di Capital Economics. "Ini belum membaik. Tetapi penjualan memulai tahun ini sangat terpukul sehingga pemulihan siklus jangka pendek kemungkinan besar terjadi."

Daniel Ahmad Fajri

Daniel Ahmad Fajri

Lulus dari Universitas Gunadarma jurusan Sastra Inggris pada 2019. Bergabung dengan Tempo pada 2021. Kini reporter di kanal Nasional untuk meliput politik dan kebijakan pemerintah. Bertugas di Istana Kepresidenan 2023-2024. Meminati isu hubungan internasional, gaya hidup, dan musik.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus