Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Harga rumah baru Cina naik pada Januari 2023, untuk pertama kalinya dalam setahun. Kebijakan properti yang menguntungkan dan ekspektasi pasar untuk lebih banyak tindakan stimulus meningkatkan permintaan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut perhitungan Reuters berdasarkan data Biro Statistik Nasional (NBS) yang dirilis pada Kamis, 16 Februari 2023. Harga rumah baru di Januari naik 0,1 persen. Jika dibandingkan bulan ke bulan, tercatat ada penurunan 0,2 di Desember.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
NBS mensurvei 70 kota besar di Cina. Kenaikan harga rumah pada Januari terjadi di 36 kota. Sementara pada Desember ada di 15 kota.
Analis melihat kenaikan harga rumah sebagai tanda positif. Akan tetapi dia percaya kebijakan yang lebih stimulatif diperlukan untuk mengangkat permintaan yang suram saat ini dan memicu pemulihan jangka panjang.
Pasar mengharapkan Beijing akan meluncurkan langkah-langkah pelonggaran lebih lanjut untuk menghidupkan kembali sektor ini, terutama selama atau setelah pertemuan parlemen tahunan yang sangat dinantikan mulai awal Maret.
"Kami percaya bahwa dengan dukungan kebijakan yang kuat baik dari sisi permintaan maupun pembiayaan, penjualan akan mulai pulih secara signifikan mulai akhir Q2. Setiap ledakan awal akan berdampak positif bagi prospek pertumbuhan," kata Zhou Hao, kepala ekonom di Guotai Junan International.
Sektor properti, yang pernah menjadi mesin ekonomi Cina, telah tertatih-tatih oleh permintaan yang rapuh dan gagal bayar utang pengembang yang meningkat.
Pihak berwenang telah meluncurkan langkah-langkah stimulus agresif untuk menopang sektor ini sejak akhir tahun lalu. Langkah itu termasuk mendorong pembiayaan properti dan mengizinkan kota-kota yang memenuhi syarat untuk memotong atau menghapuskan tingkat suku bunga hipotek untuk pembeli rumah pertama.
Sentimen telah membaik, didukung oleh perubahan kebijakan Covid-19 Beijing pada Desember dan langkah-langkah pendukung. Akan tetapi pemulihannya tidak merata, dengan survei pribadi menunjukkan penjualan rumah berdasarkan luas lantai merosot sekitar 20 persen dari tahun sebelumnya. Angka penjualan resmi akan dirilis pada pertengahan Februari.
Harga turun 1,5 persen pada Januari. Dengan perbandingan bulan ke bulan, tingkat penurunan tidak berubah dari bulan Desember.
"Akar krisis di sektor properti Cina terletak pada prospek permintaan jangka panjang yang memburuk," kata Mark Williams, kepala ekonom Asia di Capital Economics. "Ini belum membaik. Tetapi penjualan memulai tahun ini sangat terpukul sehingga pemulihan siklus jangka pendek kemungkinan besar terjadi."
REUTERS
Pilihan Editor: Cerita Penyintas Gempa Turki: Berjuang 187 Jam dan Yakin Diselamatkan Allah