Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang Hari Kemanusiaan Sedunia yang jatuh pada 19 Agustus, PBB pada Jumat, 18 Agustus 2023, mengingatkan 2023 kemungkinan bisa menjadi tahun dengan jumlah korban pegiat kemanusiaan atau relawan yang tinggi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sekitar 20 tahun setelah serangan mematikan terhadap kantor PBB di Irak, relawan kemanusiaan berkomitmen untuk membantu meskipun risikonya semakin besar. Hal ini populer dengan tagar #ApapunYangTerjadi (#NoMatterWhat).
Menurut data sementara dari tim peneliti Aid Worker Security Database pada Humanitarian Outcomes, sepanjang tahun ini ada 62 relawan kemanusiaan gugur dalam krisis di seluruh dunia, 84 mengalami luka-luka dan 33 orang diculik. Sedangkan jumlah kematian pada tahun lalu mencapai 116 orang.
Dalam keterangan bersama UNOCHA dan UNIC di Indonesia menyebut Sudan Selatan menempati peringkat tertinggi dalam hal ketidakamanan selama beberapa tahun berturut-turut. Ada 40 serangan terhadap pegiat kemanusiaan dan 22 kematian dilaporkan pada 10 Agustus 2023.
Di urutan kedua adalah Sudan dengan 17 serangan terhadap pegiat kemanusiaan dan 19 kematian dilaporkan sepanjang tahun ini. Jumlah tersebut melampaui jumlah yang tidak terdata sejak puncak konflik Darfur antara 2006 dan 2009.
Korban pekerja kemanusiaan lainnya tercatat di Republik Afrika Tengah, Mali, Somalia dan Ukraina. Tahun lalu, 444 pegiat kemanusiaan diserang. Tahun sebelumnya, terdapat 460 penyerangan, mengakibatkan 141 kematian.
Hari Kemanusiaan Sedunia tahun ini juga menandai 20 tahun sejak serangan bom bunuh diri pada 2003 di markas besar PBB di Canal Hotel di Baghdad, Irak, yang menewaskan 22 staf PBB. Sekitar 150 orang lagi – pegiat kemanusiaan lokal dan internasional yang membantu merekonstruksi Irak – juga terluka pada hari kelam itu.
Kendati ada tantangan keamanan dan akses, semua lapisan pegiat kemanusiaan berkampanye pada tahun ini menyoroti komitmen berkelanjutan mereka untuk memberikan komunitas yang mereka layani, tidak peduli siapa, di mana pun atau tagar #NoMatterWhat.
Dalam menghadapi kebutuhan urusan kemanusiaan yang meroket, PBB dan mitranya berharap bisa membantu hampir 250 juta orang dalam krisis di seluruh dunia. Jumlah itu 10 kali lebih banyak daripada 2003.
Peringatan Hari Kemanusiaan Sedunia pada 19 Agustus 2023 tahun ini diselenggarakan bersama oleh UN OCHA, bekerja sama dengan badan-badan PBB lainnya di Indonesia, Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan Kementerian Sosial dengan dukungan pemangku kepentingan pemerintah lainnya, LSM, organisasi lintas agama, dan PT Integrasi Transit Jakarta.
Pilihan Editor: 19 Relawan Gugur dalam Konflik di Sudan
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.