Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Heboh "bisnis" papandreou

Pm yunani andreas papandreou terlibat skandal cinta dengan bekas pramugari dimitra liani. dikhawatirkan pemerintahan partai sosialis jatuh. padahal yunani terancam kesulitan ekonomi.

31 Oktober 1987 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SKANDAL seks biasanya diredam di Yunani, tapi kali ini tidak. Kompromi juga bisa diusahakan, tapi tokoh sentralnya: PM Yunani, Andreas Papandreou 68, sudah telanjur "babak belur". Affair-nya dengan bekas pramugari Dimitra Liani, yang 35 tahun lebih muda, kini tersiar luas ke Eropa dan AS. Media massa Yunani lebih dulu membongkar skandal itu, Agustus silam, tapi desas-desus menjadi sah oleh keterangan pers istri PM Papandreou, Margaret, Rabu pekan lalu. Sebagaimana halnya wanita-wanita yang arif bijaksana, Margaret Papandreou, 63 tahun, lebih mementingkan keutuhan keluarga. Ia menyatakan tidak akan minta cerai, kendati suaminya berbuat serong. "Pernikahan itu melewati tahap-tahap kritis, khususnya pernikahan yang berumur panjang," katanya kepada harian Yunani Misimvrini. Margaret, wanita asal AS, telah mendampingi PM Papandreou selama 36 tahun, dengan empat anak yang telah dewasa, seorang di antaranya, George, anggota parlemen Yunani. Skandal cinta Papandreou ini mirip kisah Gary Hart, bekas senator AS, yang pencalonan dirinya sebagai kandidat presiden gagal, gara-gara menjalin hubungan cinta dengan model ayu Donna Rice. Seperti Hart, Papandreou juga menggaet cewek yang jauh lebih muda dan menjadikan kapal pesiar sebagai tempat ideal untuk berasyik masyuk. Tapi hubungan intim itu baru terungkap ketika Papandreou absen dalam acara satu tahun bencana gempa bumi di Kalamata, yang menelan banyak korban. Alasan resmi kantor PM waktu itu: Papandreou sibuk dengan tugas negara lainnya. Sial nian, persis pada upacara Kalamata, Papandreou dipergoki berlayar-ria dengan Liani dalam kapal pesiar mewah Ann Maloo. Konon, Papandreou, yang menjadi PM tahun 1986 itu, terlihat berdansa sepanjang malam dengan sang kekasih. Keesokan harinya, kisah kencan mereka muncul di koran-koran lokal. Papandreou berjumpa dengan Liani setahun lalu, dalam pesawat Olympic Airways, saat cewek berambut cokelat ini bertugas. Panah asmara yang ditembakkan Kakek Papandreou agaknya tepat mengena ke sasaran, kendati Liani waktu itu berstatus sebagai istri seorang arsitek Yunani. Atas jasa Papandreou, Liani berganti profesi: menjadi pembawa acara TV yang membahas hubungan pria dan wanita. Tak sulit baginya untuk mencari bintang tamu, karena PM Papandreou bersedia diwawancarai pada giliran pertama. Lebih gila lagi, dalam kesempatan itu Papandreou bercerita tentang kehidupan keluarganya. "Suami ideal" ini juga menyebutkan peranan penting istri dan ke-4 anaknya dalam karier politiknya. Konon, setelah wawancara itu, Papandreou kian tergila-gila pada Liani. Media oposisi lantas menyerang Papandreou. "Skandal itu sudah tersiar ke luar Yunani. Sang PM bukan hanya mengabaikan istri, tapi juga tak menghormati korban Kalamata. Semua itu hanya untuk kesenangan pribadi, yang bisa membawa kejatuhannya dari panggung politik," tulis harian konservatif kanan Kathemertnt. Koran pro-pemerintah pun mengingatkan, gara-gara skandal itu pemerintahan Partai Sosialis bisa ambruk. Papandreou adalah ketua Pasok, Partai Sosialis Yunani. "Selesaikan 'bisnis' itu semau Anda. Tapi lakukan dengan jujur dan cepat. Kebanyakan masyarakat pendukung Anda tak suka petualangan sekecil apa pun," demikian tulis harian Eftherotypia. Sejumlah pengamat menilai Papandreou telah melangkahi tiga peraturan tak tertulis: mengabaikan dan menghina publik serta keluarganya, serta mempermalukan Yunani di mata internasional. Mereka berpendapat, jika skandal Papandreou tidak ditangani tuntas, kedudukan sang PM bisa rusak baik di pemerintahan maupun di partai. Apalagi negeri itu kini terancam kesulitan ekonomi. Papandreou masih membisu. Mungkin keterangan istrinya bisa menjinakkan pers luar negeri. Tapi cinta pada Liani, apa mungkin dipreteli? Farida Sendjaja (Jakarta), kantor-kantor berita

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus