SEBUAH iklan mencari jodoh suatu kali muncul di sebuah harian Cina. Iklan itu kedengarannya aneh, sebab wanita yang dicari bukan yang pintar masak atau mengurus rumah tangga, tapi.... Ya, tapi bersedia melakukan perjalanan long march menyusuri jalan sepanjang 2.500 km. Ternyata, iklan yang dipasang oleh Huang Xiaoying, 29 tahun, mendapat sambutan. Seorang dara berusia 24 tahun, yang bekerja sebagai buruh di Chong Qing, Provinsi Sichuan, akhirnya bersedia memenuhi syarat itu. Selesai upacara pernikahan, berjalanlah kedua suami-istri Huang menempuh rute yang pernah dilalui Mao Zedong tahun 1934-1935, dari Jiang Xi, timur Cina, menuju ke Shan Xi, di belahan utara. Sejumlah kesulitan mereka temui. Antara lain pegunungan salju dan rawa-rawa berbahaya. "Kami sering cekcok di perjalanan, tapi rukun kembali," ujar Huang Xiaoying. "Namun, hikmahnya tentu ada. Cinta kami makin mendalam, dan lebih mengerti watak masing-masing," tambah Huang, pemuda yang profesinya tukang bubut, sambil memandang istrinya yang tersipu malu. Kini mereka berniat membukukan perjalanan "bulan madu selama 10 bulan" itu. "Kami adalah pasangan paling berbahagia di dunia," kata Nyonya Huang, yang memuji suaminya sebagai "tokoh novel".
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini