Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Hilang Kursi karena Foto

24 Mei 2004 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bak prajurit kalah perang, Piers Morgan keluar dari kantor koran Daily Mirror dengan wajah kuyu. Satpam mengawalnya ketat ke mobilnya di depan Canary Wharf Tower, markas koran Daily Mirror di London. Morgan, 39 tahun, bahkan tak diizinkan mengemasi barang pribadinya yang masih tertinggal di kantor itu. Jumat petang, 14 Mei lalu, Dewan Komisaris Trinity Mirror, penerbit koran Daily Mirror, resmi memecat pemimpin redaksi Daily Mirror itu dengan tidak hormat. "Dewan komisaris tak lagi mempercayai Anda," ujar Sly Bailey, CEO Trinity Mirror. Maka putuslah kontrak Piers Morgan dengan koran raksasa di Inggris tersebut.

Pemecatan Morgan adalah rentetan isu panas yang melanda kantor Perdana Menteri Inggris, Tony Blair, sejak Februari lalu. Ketika itu Palang Merah Internasional dan Amnesti Internasional mengeluarkan laporan yang menuduh pasukan Inggris melakukan kekerasan terhadap tawanan Irak. Belum sempat Tony Blair menyidik tuduhan itu, Sabtu, 1 Mei, Daily Mirror memunculkan "fakta" baru yang menambah pusing kepala Blair. Koran panas beroplah 1,9 juta per hari itu menghiasi halaman depannya dengan foto seorang prajurit Inggris mengencingi seorang tawanan Irak yang tak berdaya dengan kepala tertutup.

Jagat politik di London pun gonjang-ganjing. Semua mata menatap tajam ke arah Tony Blair, sementara yang ditatap mencak-mencak mengumbar kemarahan di kantornya, Downing Street 10, London. Menurut Blair, tak ada bukti pasukan Inggris melakukan kekejaman terhadap tawanan Irak. "Foto di Daily Mirror itu sama sekali palsu," katanya. Queen's Lancashire, resimen prajurit dalam foto itu, juga mengajukan sejumlah argumen untuk mematahkan fakta visual foto tersebut.

Kemarahan Blair dan militer Inggris kontan saja menciutkan nyali Dewan Komisaris Trinity Mirror. Maka jatuhlah vonis pemecatan terhadap Morgan, disertai permintaan maaf koran ini pada edisi Sabtu, 15 Mei lalu. Di halaman depan Daily Mirror terpampang tulisan dengan huruf kapital dalam ukuran besar: "Maaf, Kami Dikibuli". Daily Mirror juga meminta maaf karena pemuatan foto itu merusak reputasi Resimen Queen's Lancashire dan pasukan Inggris di Irak. "Ada bukti sahih bahwa foto tersebut palsu dan Daily Mirror menjadi obyek kebohongan yang keji," Mirror menuliskan pembelaannya.

Daily Mirror juga bersedia mengungkap nama dua prajurit Inggris yang memberikan foto panas itu ke pihaknya. Puncaknya, ya itu tadi, Dewan Komisaris Trinity Mirror memecat Piers Morgan selaku pemimpin redaksi. Asal tahu saja, beberapa pemegang saham besar Daily Mirror adalah investor dari Amerika Serikat, yang menentang kebijakan Morgan membawa Daily Mirror sebagai corong anti-Perang Irak.

Akan halnya Piers Morgan, ia bersikukuh bahwa foto itu asli, dan ia menolak minta maaf. "Foto itu hanya sekerat bukti tentang kekejaman pasukan Inggris di Irak," ujarnya.

Raihul Fadjri (BBC, The Guardian, CNN)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus