Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Hizbullah meluncurkan lebih dari 50 roket yang menghantam sejumlah rumah pribadi di Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi Israel pada Rabu, 21 Agustus 2024. Serangan itu hanya selang sehari setelah Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan mediator dari Mesir dan Qatar untuk membicarakan prospek gencatan senjata di perang Gaza.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seorang sumber di Dataran Tinggi Golan mengatakan seorang pria berusia 30 tahun terluka sedang dengan cedera pecahan peluru akibat serangan Hizbullah itu. Satu rumah dilalap api, dan petugas pemadam kebakaran mengatakan sedang mencegah tragedi yang lebih besar dengan menghentikan kebocoran gas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hizbullah mengatakan serangan itu sebagai tanggapan atas serangan Israel jauh ke Lebanon pada Selasa malam yang menewaskan satu orang dan melukai 19 orang. Pada Selasa, Hizbullah meluncurkan lebih dari 200 proyektil ke Israel, setelah Israel menargetkan depot senjata Hizbullah sekitar 80 kilometer dari perbatasan.
Israel dan Hizbullah telah saling serang hampir setiap hari selama lebih dari 10 bulan setelah perang dengan Hamas di Gaza meletus. Serangan Hizbullah dan Israel telah menewaskan lebih dari 500 orang di Lebanon, dan 23 tentara serta 26 warga sipil di Israel.
Israel merebut Dataran Tinggi Golan dari Suriah dalam perang Timur Tengah 1967 dan kemudian mencaploknya. Israel menyatakan bahwa mereka membutuhkan dataran tinggi yang strategis itu untuk keamanannya. Amerika Serikat adalah satu-satunya negara yang mengakui pencaplokan Israel, sementara komunitas internasional lainnya menganggap Golan sebagai wilayah Suriah yang diduduki.
AL ARABIYA
Pilihan editor: Maria Branyas, Orang Tertua di Dunia Meninggal di Usia 117 Tahun