Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

internasional

Houthi Serang Kapal Tanker Eropa, Tiga Hari Masih Terbakar, Jadi Ancaman Lingkungan

Houthi menyerang kapal tanker MV Sounion karena melanggar blokade terhadap Israel. Diselamatkan Angkatan Laut Uni Eropa.

26 Agustus 2024 | 19.13 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - MV Sounion, kapal tanker berbendera Yunani yang diserang kelompok Houthi di Laut Merah pada 23 Agustus 2024, masih terbakar hingga Senin, 26 Agustus 2024. Demikian disiarkan Angkatan Laut Uni Eropa (Eunavfor) yang menjalankan Operasi Aspides, operasi militer untuk mengamankan pelayaran internasional di Laut Merah, Laut Hindia, dan Teluk sejak Februari 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Satuan Eunafor Aspides yang melintasi area tersebut melaporkan bahwa terdapat kebakaran di sedikitnya lima lokasi yang diamati di dek utama kapal. Diperkirakan kebakaran tersebut berada di sekitar palka tangki minyak kapal. Selain itu, sebagian bangunan atas juga terbakar,” kata Eunavfor melalui akun X. “Sejauh ini tidak ada tanda-tanda tumpahan minyak yang jelas."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Eunavfor, MV Sounion tersebut tetap berada di titik yang sama di perairan internasional. Mereka mengingatkan agar semua kapal di area tersebut berhati-hati karena kasus MV Sounion merupakan bahaya navigasi dan ancaman lingkungan.

“Situasi ini menggarisbawahi bahwa serangan semacam ini tidak hanya mengancam kebebasan navigasi tetapi juga kehidupan pelaut, lingkungan, dan selanjutnya kehidupan semua penduduk yang tinggal di wilayah tersebut,” kata Eunavfor.

Eunavfor Aspides menggelar operasi penyelamatan sebagai respons terhadap permintaan bantuan dari MV Sounion setelah kapal itu diserang kelompok Houthi pada 21 Agustus 2024 yang mengakibatkan mesin kapal mati. Dua hari kemudian kapal itu terbakar akibat “serangan dari sumber yang tidak diketahui” yang menimbulkan ancaman lingkungan yang signifikan. “Volume minyak mentah yang besar di dalamnya dapat mengakibatkan bencana ekologi yang parah dengan dampak yang berpotensi menghancurkan keanekaragaman hayati di wilayah tersebut,” kata Eunavfor.

Saat mendekati area tersebut, kapal Eunavfor menyatakan telah menghancurkan sebuah drone laut (USV) yang menimbulkan ancaman langsung terhadap kapal dan awaknya. “Semua orang di atas MV Sounion kemudian diselamatkan dan diangkut ke Djibouti, pelabuhan persinggahan terdekat yang aman."

Kapal tanker MV Sounion mengangkut 150.000 ton minyak mentah dari pelabuhan Al Basrah, Irak menuju Singapura. Kapal yang dioperasikan oleh Delta Tankers, yang berbasis di Athena, itu memiliki panjang 274 meter dan lebar 50.06 meter. Ini merupakan kapal ketiga Delta Tankers yang diserang Houthi pada bulan ini.

Angkatan Bersenjata Yaman, yang dikuasai Houthi, mengaku telah membakar kapal MV Sounion setelah kapal itu memasuki melanggar aturan Houthi yang melarang semua kapal singgah ke pelabuhan Palestina yang diduduki Israel atau berhubungan dengan entitas Israel.

Serangan ini merupakan bagian dari jalan eskalasi yang diprakarsai Houthi beberapa bulan lalu untuk mendukung perlawanan Palestina di Jalur Gaza, yang telah dibumihanguskan militer Israel sejak 7 Oktober 2024.

Brigadir Jenderal Yahya Saree, juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman, menyatakan bahwa serangan itu melibatkan kapal perang, rudal balistik, rudal jelajah, dan drone. Ia juga menegaskan bahwa mereka akan terus memberlakukan blokade terhadap musuh dan menyerang semua kapal yang terhubung atau bekerja sama dengan Israel.

Pakar militer Yaman, Brigadir Jenderal Mujib Shamsan, menjelaskan bahwa pesan utama yang disampaikan oleh operasi ini adalah penargetan tingkat tinggi, khususnya yang menyangkut kapal minyak dan gas, yang menyebabkan naiknya harga 1 persen di pasar minyak. Ini pesan penting, terutama karena lebih dari 7 juta barel minyak dan 14 persen pasokan gas dunia melewati Laut Merah.

“Hal itu dapat dimanfaatkan dalam pertempuran, terutama karena tidak ada lagi garis merah mengenai kejahatan dan pembantaian yang dilakukan oleh Amerika Serikat dan Zionis Israel terhadap Gaza,” katanya kepada Al-Masirah.

Akankah konflik meluas di kawasan Timur Tengah? Baca selengkapnya: Bagaimana Milisi Houthi Menguasai Yaman

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus