Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Hussein onn & sederet tanda tanya

Hussein onn sebagai perdana menteri malaysia yang baru, akan menghadapi keruwetan masalah golongan cina yang disokong gerakan komunis bawah tanah. hussein pernah dinas ketentaraan.

31 Januari 1976 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

HUSSEIN Onn, Perdana Menteri Malaysia yang baru, tidak begitu repot. Kematian Razak tidak menimbulkan dilema pergantian pemimpin. Bahkan ketika Razak masih hidup, pekerjaan yang ditinggalkannya dengan segera dikerjakan oleh Datuk Hussein, wakilnya. Kendati demikian, berbagai persoalan tidaklah dengan sendirinya menjadi usai. Tatkala Razak berangkat ke London secara mendadak 17 Desember tahun silam, arus pasang keruwetan politik memang sudah semakin menaik di Kuala Lumpur. Itulah sebabnya maka timbul spekulasi bahwa sebenarnya Razak waktu itu hanya perlu istirahat sementara dari keributan yang terus menerus menjadi urusan kantornya. Sejak jatuhnya Indocina tahun silam, gerakan komunis bawah tanah di Malaysia ternyata juga makin memperlihatkan aktivitasnya. Harapan Razak bahwa perbaikan hubungan Peking-Kuala Lumpur akan mengurangi kegiatan komunis itu ternyata sia-sia. Siaran radio Kvmunis Malaya yang jelas dipancarkan dari Cina Selatan malahan makin gencar, sementara serangan bersenjata pasukan-pasukan di bawah tanah itu nampak pula makin merisaukan Kuala Lumpur. Setelah lama tersiar kabar perpecahan dalam barisan Komunis Malaysia pimpinan Cheng Peng. beberapa bulan silam muncul berita yang nampaknya patut dipercaya bahwa mereka kini telah bersatu kembali. Dan persatuan itu berhasil menghimpun sekitar 3 ribu pasukan bersenjata yang tahun silam sempat menewaskan 60 alat negara Malaysia, termasuk Kepala Polisi Kerajaan yang ditembak mati di tengah kota. Untuk lebih mengejek pemerintahan Razak, pasukan komunis juga waktu itu meledakkan monumen nasional yang didirikan sebagai peringatan gerakan militer membasmi Komunis Malaya sekitar 25 tahun silam. Monumen itu terletk di pusat kota Kuala Lumpur. Tak Pandang Ras Urusan menghadapi keganasan komnis ini tidak pula berdiri sendiri. Aksi-aksi komunis di dalam kota diperkirakan oleh kalangan intelijen sebagai "hanya bisa terjadi dengan bantuan penduduk setempat". Sepanjang diketahui bahwa pasukan-pasukan komunis itu hampir semuanya terdiri dari orang Cina, maka yang diperkirakan membantu mereka -- memberikan perlindungan dan bantuan material -- adalah warga Malaysia dari kalangan Cina. Alasan untuk hal ini dengan mudah bisa diperoleh. Pemerintah Malaysia yang didominir oleh golongan Melayu, sejak lama mempunyai program memperbaiki tingkat hidup orang-orang bumi putera dengan jalan secara berangsur-angsur memindahkan 30O dari seluruh perekonomian negeri itu ke tangan orang Melayu. Sudah terang golongan Cina merasa tidak senang dengan usaha ini, meskipun secara terbuka mereka tidak pernah melakukan protes. Terhadap kegusaran masyarakat Cina, Razak juga tidak tinggal diam. Karena itulah maka rencana pembangunan ketiga Malaysia yang akan bermula tahun ini, usaha menolong orang Melayu itu diperluas menjadi "menolong semua orang Malaysia -- tanpa pandang ras -- yang menderita". Jangan dianggap mudah bagi Razak untuk memutuskan kebijaksanaan baru ini. Dari kalangan Melayu sendiri, tekanan tidak kurang berat. Usaha yang sama sebenarnya juga pernah dilakukan oleh Tunku Abdul Rahman. Dan perdana menteri pertama Malaya dan Malaysia itu dengan serta merta dicap oleh kalangan Melayu sebagai "telah dibeli oleh orang Cina". Datuk Hussein yang kini menggantikan Razak, adalah orang yang padanya segala macam ras bisa menumpukan harapannya. Ayahnya adalah pendiri UMNO, partai yang berkuasa di Malaysia dari dulu hingga sekarang. Di tahun 1953, Jafar Onn, ayah Husein, berhenti dari UMNO lantaran usulnya agar UMNO juga menerima anggota bukan Melayu ditolak. Hussein Onn yang kini menjadi pemimpin UMNO tentulah akan dengan setia mengikuti garis-garis politik ayahnya almarhum. Kedua anak beranak itu sejak lama dikenal dengan pendirian tegas bahwa hanya sebuah Malaysia yang multi-rasial sajalah yang bisa bertahan. Kwalitas Militer Sebagaimana Razak, Hussein Onn ini juga pernah berada dalam dinas ketentaraan. Sisa-sisa disiplin militer itu juga masih terlihat pada tokoh yang kini memimpin Malaysia itu. Mendapatkan pendidikan militer di Akademi Militer Dehra Dun, India, mengikuti pertempuran-pertempuran perang dunia kedua di Timur Tengah dan Asia Tenggara, Hussein digambarkan oleh para pengamat politik Malaysia sebagai "pemimpin dengan kwalitas militer tegas, secara moril berani, disilin, sederhana, dan berani mengambil keputusan yang bertentangan dengan kehendak orang banyak". Sayangnya bahwa Hussein yang lebih muda dari Razak itu, tahun silam pernah menderita serangan jantung ringan. Dan karena itu maka tokoh yang juga ahli hlkum itu tidak bisa bekerja sekeras Razak. Dalam keadaan demikian, para peninjau menakutkan bahwa ketegangan-ketegangan yang mungkin muncul di Malaysia di hari-hari mendatang bisa saja merusak kemantapan hubungan rasial yang sejak lama dicapai dan dipertahankan oleh Razak. Tanda-tanda ke arah itu hukannya tidak ada. Ekonomi Malaysia sekarang ini juga tidak terhindar dari kegoncangan ekonomi dunia. Yang paling dahulu terpukul tentulah orang-orang bumi putera yang memang menduduki tempat terbawah dalam lapisan ekonomi negeri itu. Keadaan semacam ini jelas tidak sesuai dengan program "menolong orang melarat Malaysia -- tanpa pandang ras" yang dimulai Razak dan pasti dilanjutkan Hussein Onn. Kemungkinan gawat seperti ini nampaknya juga telah diperhitungkan oleh Razak jauh sebelum ajal menjemputnya. Dua tokoh yang diperkirakan bakal menjadi Sumber kemungkinan itu telah digarap dengan saksama oleh Razak beberapa bulan silam. Mustapha Mereka itu adalah Tun Mustapha dari Sabah dan Datuk Harun Idris dari Selangor. Yang pertama terkenal dengan usahanya yang secara cepat mengislamkan 10 ribu penduduk Dayak serta sejumlah orang Cina, sedang Harun adalah tokoh yang rumahnya menjadi tempat pemberangkatan orang-orang Melayu yang terlibat kerusuhan rasial tanggal 13 Mei tahun 1969. Sayangnya bahwa usaha Razak menyingkirkan kedua tokoh ini belum seluruhnya selesai ketika ia mendapat panggilan Tuhan. Kabar terakhir dari Kuala Lumpur nIah menyebutkan kemungkinan kembalinya Mustapha ke jabatan yang ditinggalkannya beberapa bulan silam, sementara popularitas Datuk Harun ketua pemuda UMNO -- ternyata tidak merosot, meskipun ia didakwa dengan sekian belas tuduhan korupsi. Jelas tugas-tugas warisan Razak ini menjadi pekerjaan utama bagi Hussein. Dan orang sakitan ini harus bekerja lebih waspada lagi terhadap kegiatan komunis di perbatasannya dengan Malaysia yang kini makin gawat saja. Bisa dibayangkan betapa tantangan Hussein jika benar spekulasi bahwa Malaysia menjadi domino komunis berikut sebelum Muangthai. Sebab, seperti jalan pikiran itu, setelah Malaysia jatuh, Muangthai yang terjepit, dengan mudah bisa ditaklukkan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus