Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Imam Masjid Inggris Dipecat karena Kritik Film The Lady of Heaven

Qari Asim, seorang imam masjid di Inggris dipecat karena ia tak setuju terhadap penayangan film The Lady of Heaven.

14 Juni 2022 | 14.57 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Film The Lady of Heaven. IMDB

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang imam masjid di Inggris, Qari Asim, diberhentikan sebagai penasihat independen tentang Islamofobia oleh pemerintah. Sebabnya dia mendukung kampanye pelarangan film The Lady of Heaven yang berkisah tentang putri Nabi Muhammad, Fatimah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir dari The Print, Selasa, 14 Juni 2022, Qari Asim ditunjuk sebagai Anggota Ordo Kerajaan Inggris pada 2012 karena membangun keharmonisan masyarakat di Leeds. Dalam sebuah surat dari Departemen Peningkatan Level, Perumahan dan Komunitas, Asim diberitahu bahwa pengangkatannya sebagai wakil ketua Kelompok Kerja Kebencian Anti-Muslim pemerintah telah dihentikan. Asim adalah imam Masjid Makkah yang berlokasi di Leeds, Inggris.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pemerintah mengatakan bahwa alasan di balik pemecetannya adalah karena Asim mendukung kampanye membatasi kebebasan berekspresi. Di tengah protes yang meluas, Asim telah mengeluarkan pernyataan yang menyebut The Lady of Heaven sebagai film yang meremehkan dan melukai umat Islam.

Protes meletus di Inggris setelah film tersebut dirilis pada 3 Juni 2022. Awal pekan ini, beberapa bioskop di Inggris membatalkan pemutaran film tersebut setelah petisi Change.org menyerukan penayangan film itu dibatalkan. Petisi menyatakan bahwa film itu menyebabkan sakit hati bagi semua Muslim serta menyebarkan informasi palsu tentang Islam.

“Kami tidak memiliki pilihan selain mengakhiri peran Anda dengan Pemerintah dengan segera," menurut surat yang diterbitkan di situs web Pemerintah pada Sabtu. Surat ditujukan untuk Asim.

“Dukungan Anda untuk kampanye membatasi kebebasan berekspresi membuat Anda tidak pantas lagi melanjutkan pekerjaan dengan Pemerintah dalam peran yang dirancang untuk mempromosikan keharmonisan masyarakat. Anda pasti akan melihat laporan tentang adegan di luar tempat bioskop yang berbeda. Ini termasuk video nyanyian sektarian dan kebencian anti-Syiah yang sangat menggangg yang harus ditantang di setiap kesempatan sebagai bagian dari upaya yang lebih luas untuk memerangi kebencian anti-Muslim. Kami kecewa melihat Anda gagal mengutuk beberapa protes yang terlibat dalam perilaku ini," tulis surat tersebut.

Film The Lady of Heaven menggambarkan kisah Fatimah, putri Nabi Muhammad. Ini adalah film pertama yang menayangkan tentang Fatimah. Komunitas Sunni dan Syiah memiliki pandangan yang berbeda tentang cerita ini dan para kritikus film menyebutnya sebagai penghujatan.

Kisah ini terkait dengan seorang anak muda Irak di zaman modern sekitar 1.400 tahun kemudian. Film ini ditulis oleh ulama Muslim Syiah Sheikh Yasser al-Habib. Film tersebut kematian Fatimah yang menggambarkannya sebagai korban pertama terorisme.

Kontroversi seputar film tersebut terkait dengan penggambaran nabi-nabi Islam di layar dan dalam seni, topik yang telah lama diperdebatkan. Para pembuat film mengatakan mereka berusaha keras untuk tidak menunjukkan orang suci yang diwakili oleh manusia, sesuai dengan tradisi Islam. Sebaliknya, campuran CGI, pencahayaan dan  efek visual digunakan untuk menghasilkan kinerja.

Baca: 5 Negara Ini Larang Film The Lady of Heaven tentang Putri Nabi, Siapa Saja?

THE PRINT 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus