Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Regulator obat India memberikan persetujuan kepada Bharat Biotech melakukan uji klinis tahap akhir dari vaksin Covid-19 yang disemprotkan ke hidung untuk digunakan sebagai booster.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pembuat vaksin mengajukan permohonan uji coba tahap akhir ke Drugs Controller General of India (DCGI) pada Desember 2021 sebagai dosis booster, karena akan lebih mudah diberikan dalam kampanye vaksinasi massal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Komite Ahli Subjek DCGI telah memberikan persetujuan 'pada prinsipnya' kepada Bharat Biotech untuk melakukan 'Studi keunggulan Fase III dan studi dosis booster Fase III' untuk vaksin Covid intranasalnya dan telah memintanya untuk menyerahkan protokol untuk persetujuan," demikian dilaporkan Mint, Rabu, 5 Januari 2022.
Bharat Biotech dan DCGI tidak segera menanggapi permintaan komentar Reuters.
Sebagai tindakan pencegahan sehubungan dengan meningkatnya kasus varian virus corona Omicron di seluruh negeri, India menyetujui pemberian suntikan booster Covid-19 dengan petugas kesehatan dan garis depan akan menerimanya mulai 10 Januari 2022.
Negara ini belum menyetujui penggunaan vaksin intranasal Bharat Biotech, BBV154. Pada Agustus lalu, BBV154 menerima persetujuan untuk uji coba tahap menengah hingga akhir. Media lokal sempat melaporkan uji coba tahap tengah telah selesai.
Upaya inokulasi India sejauh ini telah didominasi oleh versi produksi dalam negeri dari AstraZeneca yang dibuat Serum Institute of India dan vaksin tidak aktif dari Bharat Biotech Covaxin, keduanya diberikan melalui suntikan.
Pada hari Rabu, India melaporkan 58.097 kasus virus corona baru, dua kali lipat dari jumlah yang terlihat empat hari lalu.