Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Inikah Seniman Jalanan Misterius Banksy?

Seorang lelaki berambut keriting berkacamata dengan bingkai tebal berwarna hitam diduga sebagai seniman Banksy di rumah lelang Sotheby;s.

12 Oktober 2018 | 18.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pria bernama Robin Gunningham ini diduga merupakan seniman misterius yang menggunakan alias Banksy, dan gemar menggambar grafiti di berbagai dinding di Kota Bristol, Inggris, selama 20 tahun terakhir. Karya lukisannya Girld with Balloon terjual dengan harga sekitar Rp22 miliar pada pelelangan di rumah lelang Sotheby's di London pada Jumat, 5 Oktober 2018. Artfido/CNN

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, London – Peristiwa terurainya kanvas lukisan berjudul ‘Gadis dengan Balon’ seharga sekitar Rp22 miliar karya seniman jalanan misterius Banksy menimbulkan spekulasi bahwa si pelukis berada di ruang pelelangan pada saat kejadian.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca:

 

Lukisan itu terurai seperti terkena mesin pengurai kertas pasca pemimpin lelang mengetuk palu tanda lukisan itu terjual kepada seorang peserta lelang.

“Rekaman video yang beredar di internet menunjukkan seorang pria paruh baya, mengenakan kacamata bingkai hitam tebal, merekam momen kanvas lukisan itu terurai,” begitu dilansir CNN pada Jumat, 12 Oktober 2018.

 

Baca:

 

Banksy mengunggah video rekaman dari dalam ruang pelelangan di akun Instagramnya @Banksy dengan tulisan "Going, going, gone..". Dia juga menggungah video sehari kemudian mengenai cara memasang mesin pengurai kertas pada bagian bawah bingkai lukisan.

Seorang pria mengenakan kacamata dengan bingkai tebal berwarna hitam diduga sebagai seniman jalanan Banksy alias Robin Gunningham sedang merekam terurainya lukisan berjudul Girl with Balloon pada pelelangan di rumah lelang Sotheby's. Star

“Ini jaga-jaga sekiranya sekiranya lukisan ini nantinya dilelang,” kata Banksy, yang identitas aslinya masih misterius, dalam video lain di akunnya. Dia mengutip pernyataan dari Picasso bahwa,”Keinginan untuk menghancurkan juga merupakan keinginan kreatif.”

 

Foto:

 

Saat itu, Sotheby’s mengklaim bahwa rumah lelang itu telah terkena aksi Banksy atau dengan istilah ‘Banksy’d.

Pembeli lukisan ini tampaknya setuju dengan pernyataan Banksy. “Ketika palu diketok pekan lalu dan karya itu terurai, saya awalnya terkejut, tapi perlahan saya mulai menyadari akhirnya saya akan memiliki karya bersejarah tersendiri,” kata dia seperti dilansir rumah lelang Sotheby’s.

Rumah lelang itu menambahkan,”Karya seni pertunjukan tak terduga itu tiba-tiba menjadi karya seni dunia, membuatnya karya seni baru pertama yang tercipta dalam sebuah pelelangan,” kata Sotheby’s.

 

Baca:

 

Karya baru yang diberi judul “Love is in the Bin” atau “Cinta itu di Tempat Sampah” bakal dipamerkan di galeri Sotheby’s di New Bond Street di London pada Sabtu dan Ahad pekan ini.

Lukisan Banksy berjudul Gadis dengan Balon terjual seharga sekitar Rp22 miliar pada pelelangan di rumah lelang Sotheby's pada Jumat, 5 Oktober 2018. Namun, lukisan ini tiba-tiba melorot dan terurai karena ada mesin pengurai kertas terpasang pada bagian bawah bingkai. Instagram via Northern Star

“Banksy tidak menghancurkan karya seni tapi menciptakan karya baru,” kata Alex Branczik, Kepala Seni Kontemporer Sotheby’s untuk Eropa, dalam pernyataannya.

Identitas lelaki yang diduga sebagai Banksy , tidak beberapa lama kemudian, terlihat dikawal petugas keluar dari ruangan. Identitas Banksy, yang masih misterius selama 20 tahun terakhir, menjadi perhatian banyak kalangan.

 

Baca:

 

Para ilmuwan di Queen Mary’s University di London menggunakan profil geografi, dan gerakan si seniman yang berpindah lokasi saat menggambar grafiti di Kota Bristol, yang menjadi awal lokasi kemunculan grafiti Banksy, untuk mengidentifikasi siapa sebenarnya Banksy. Mereka sampai kepada kesimpulan Banksy tidak lain adalah Robin Gunningham.

“Lelaki yang terlihat pada pelelangan Jumat pekan lalu memiliki kesamaan postur dengan Gunningham, yang membuat orang berkesimpulan itu adalah Banksy,” begitu dilansir CNN.

Gunningham pernah belajar di Bristol Cathedral School. Kemunculan sejumlah grafiti di Kota Bristol, yang merupakan tindak kriminal, dinilai cocok dengna gerakan Gunningham. Banksy juga diyakini berbasis di Bristol. Seorang DJ dan aktor, Goldie, menyebut identitas Banksy sebagai ‘Rob’ saat melakukan wawancara dengan media Scroobius Pip, seperti dilansir media Daily Star.

Namun, ada juga terduga lain sebagai Banksy yaitu Robert Del Naja, yang dikenal sebagai 3D. Del Naja dikenal sebagai seniman grafiti sebelum menjadi musisi dan dikenal sebagai anggota dari kelompok Massive Attack.

Dalam sebuah wawancara,  Banksy menyebut nama Del Naja sebagai salah satu yang mempengaruhinya dan seniman grafiti pertama di Bristol.

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus