Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seleb

Laku Rp 20 Miliar, Lukisan Girl With Balloon Banksy Rusak Sendiri

Banksy adalah artis yang sama yang mendirikan The Walled Off Hotel di Tepi Barat, Palestina sebagai bentuk prihatinannya atas konflik Israel-Palestina

8 Oktober 2018 | 17.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Lukisan Banksy berjudul Gadis dengan Balon terjual seharga sekitar Rp22 miliar pada pelelangan di rumah lelang Sotheby's pada Jumat, 5 Oktober 2018. Namun, lukisan ini tiba-tiba melorot dan terurai karena ada mesin pengurai kertas terpasang pada bagian bawah bingkai. Instagram via Northern Star

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Artis Banksy kembali menjadi perhatian. Namun, kali ini bukan karena dia membuat karya baru secara rahasia seperti sebelumnya. Kali ini, Banksy merusak karyanya sendiri yang dilelang di rumah lelang Sotheby's di London, Inggris. Rumah lelang tersebut melelang lukisan yang berjudul Girl With Balloon, salah satu karya Banksy yang paling terkenal.

Beberapa saat setelah palu lelang diketuk, yang menandakan karya tersebut sudah terjual ke tangan pemilik baru, kanvas lukisan itu rusak dengan sendirinya seperti kertas yang dihancurkan dengan mesin penghancur.

Ketika hal tersebut terjadi, dalam video yang beredar di media sosial, terlihat orang-orang yang memadati ruang lelang terkaget-kaget.

Dalam akun Instagram resminya, Banksy menunjukkan bahwa dia sengaja menghancurkan karya tersebut. Pada 2006, dengan diam-diam dia memasang mesin penghancur di balik lukisan itu untuk berjaga-jaga jika karya tersebut dilelang atau dijual.

"Tampaknya kita baru saja dikerjai Banksy," ujar Alex Branczik, direktur senior dan kepala seni kontemporer Sotheby's di Eropa, seperti dilansir dari BBC, Ahad, 7 Oktober 2018.

Lukisan yang menggambarkan seorang anak yang melepas balon merah berbentuk hati itu terjual dengan nilai 1,042 juta pounds atau sekitar Rp 20 miliar. Gambar itu sebelumnya berada di sebuah dinding di Great Eastern Street, London.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pihak Sotheby's mengaku masih mencari tahu makna dari aksi Banksy tersebut. Belum jelas pula apakah pemenang lelang, yang tidak disebutkan identitasnya, masih harus membayar. "Kami belum pernah mengalami hal ini sebelumnya.. ketika sebuah lukisan hancur secara spontan setelah mencapai rekor tersendiri bagi si artis," lanjut Branczik.

Banksy adalah artis yang sama yang mendirikan The Walled Off Hotel di Tepi Barat, Palestina sebagai bentuk keprihatinannya atas konflik Israel-Palestina dan mendorong dialog perdamaian antara kedua negara.

Dia juga mendirikan taman bermain Dismaland di Inggris, yang alih-alih menawarkan atraksi penuh keceriaan dan warna-warni seperti taman bermain tematik lainnya, justru penuh dengan warna kelabu sehingga terkesan suram.

Pada 2017, Banksy memasang grafiti di Dover, Inggris yang menunjukkan seorang pekerja kebersihan menghapus satu bintang di lambang Uni Eropa (UE). Hal ini memperlihatkan posisinya dalam Brexit.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca: Melbourne Sesali Pembersihan Grafiti Banksy

Banksy, yang tidak diketahui identitas aslinya dan hanya diketahui berasal dari Inggris, memang memiliki perhatian terhadap isu politik dan sosial. Dia pernah menyatakan tak akan menetapkan biaya atau bayaran bagi publik yang ingin melihat karyanya kecuali ada alasan khusus.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus