Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, - Laporan intelijen Amerika Serikat menyatakan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MBS) menyetujui operasi untuk menangkap atau membunuh jurnalis Jamal Khashoggi yang dibunuh pada 2018. Ini merupakan laporam intelijen yang sudah lama dinantikan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seperti diberitakan Reuters, Sabtu, 27 Februari 2021, laporan intelijen AS ini tidak bersifat rahasia. "Kami menilai bahwa Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman menyetujui operasi di Istanbul, Turki untuk menangkap atau membunuh jurnalis Saudi, Jamal Khashoggi," tulis keterangan Kantor Direktur Intelijen Nasional AS dalam laporan yang diposting di situsnya.
“Kami mendasarkan penilaian ini pada kendali Putra Mahkota dalam pengambilan keputusan di Kerajaan, keterlibatan langsung penasihat utama dan pengawal Mohammed bin Salman dalam operasi tersebut, dan dukungan Putra Mahkota untuk menggunakan tindakan kekerasan guna membungkam para pembangkang di luar negeri, termasuk Khashoggi," katanya.
Pemerintah Riyadh membantah keterlibatan penguasa de facto Arab Saudi itu.
Khashoggi merupakan jurnalis Saudi yang tinggal di pengasingan di Virginia dan menulis artikel opini untuk Washington Post. Melalui tulisannya, ia kerap mengkritik kebijakan putra mahkota.
Khashoggi tewas pada 2 Oktober 2018 di konsulat Saudi di Istanbul. Ia datang ke tempat itu untuk mengambil dokumen yang dia butuhkan guna menikahi tunangannya.
Sebuah tim operasi yang terkait dengan MBS membunuhnya di sana dan memotong-motong tubuhnya. Jenazahnya belum ditemukan.
Pemerintah Arab Saudi awalnya mengeluarkan cerita yang saling bertentangan tentang hilangnya dia, tetapi belakangan mengakui bahwa Khashoggi terbunuh dalam operasi ekstradisi yang tidak beres.
Sumber: REUTERS