Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Israel mengumumkan telah menyelesaikan pembangunan tembok canggih yang dilengkapi sensor dan kamera rahasia di perbatasan Gaza. Pembatas yang disebut tembok besi itu digunakan untuk mempertahankan blokade terhadap Gaza sejak 2007. Saat itu kelompok Hamas mengambil alih kekuasaan atas Gaza.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari Al Jazeera, Israel mengumumkan proyek tersebut, yang juga mencakup pagar di atas tanah, penghalang angkatan laut, sistem radar dan ruang komando dan kontrol. Proyek itu dimulai pada 2016.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Tembok penghalang itu adalah proyek inovatif dan berteknologi maju untuk menghalangi Hamas,” kata Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz dalam pernyataan resminya.
"Di tembok besi itu akan ditaruh sensor dan beton yang menghalangi organisasi teror (Hamas) dan penduduk selatan Israel," katanya Gantz.
Ia mengatakan penghalang itu dilengkapi ratusan kamera, radar dan sensor lainnya. Tembok besi membentang sepanjang 65 kilometer dengan menggunakan 140.000 ton besi dan baja sebagai konstruksinya. Pekerjaan proyek memakan waktu selama 3,5 tahun.
Tembok setinggi lebih dari 6 meter atau 20 kaki, dilengkapi peralatan canggih yang bisa mendeteksi penyusupan melalui laut dan sistem senjata yang dikendalikan dari jarak jauh. Kementerian tidak mengungkapkan kedalaman tembok bawah tanah.
Gaza juga memiliki perbatasan sepanjang 14 kilometer dengan Mesir, yang juga telah membatasi penyeberangan dengan alasan masalah keamanan. Sejak 2013, pasukan Mesir telah menghancurkan terowongan penyelundupan sementara Hamas. Sementara Israel telah meningkatkan patroli.
Israel dan Hamas berperang empat kali sejak kelompok itu menguasai pesisir Jalur Gaza pada 2007. Pada Mei, serangan 11 hari Israel di Jalur Gaza menewaskan lebih dari 260 warga Palestina, termasuk 66 anak-anak, dan melukai lebih dari 1.900 orang, menurut kementerian kesehatan di Gaza.
Setidaknya 12 orang, termasuk tiga pekerja asing dan dua anak-anak, tewas di Israel oleh roket yang ditembakkan oleh Hamas serta kelompok bersenjata lainnya dari Gaza selama periode yang sama. Israel mengerahkan pencegat Iron Dome untuk melawan roket dan melakukan serangan udara ekstensif di Gaza. Hamas dan kelompok bersenjata lainnya menembakkan lebih dari 4.300 roket ke Israel.
Baca: Serangan Udara Israel Membakar Pelabuhan Latakia di Suriah
AL JAZEERA