Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Komandan Korps Pengawal Revolusi Islam Iran Hossein Salami mengancam akan melakukan pembalasan kepada Israel. Penasihat Iran di Aleppo, Suriah tewas dalam serangan yang diduga dilakukan oleh Israel.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam komentar yang dibuat sehari setelah penasihat IRGC Saeed Abyar dimakamkan di Teheran, Salami dikutip oleh media Iran memperingatkan bahwa Israel akan membayar pertumpahan darah tersebut. Menurut The New York Times, Abyar adalah anggota ekspedisi Pasukan Quds IRGC dan telah ditempatkan di Suriah sejak tahun 2012.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris mengatakan bahwa 16 anggota kelompok pro-Iran lainnya tewas dalam serangan tersebut. Serangan juga menewaskan pejuang Suriah.
“Israel harus menunggu tanggapan atas pembunuhan penasihat militer Iran Saeed Aviar di Suriah,” kata Salami seperti dikutip oleh kantor berita semi-resmi Iran, Mehr.
“Tindakan para martir akan menginspirasi para pejuang generasi mendatang,” ujar Salami, menurut kantor berita pemerintah Iran, IRNA.
Kantor berita Suriah SANA mengatakan insiden itu terjadi sekitar pukul 12.20 waktu setempat pada hari Senin setelah Israel melancarkan serangan udara dengan rudal. Israel menargetkan “sejumlah titik” di sekitar Aleppo, tanpa memberikan informasi mengenai korban jiwa.
Abiyar adalah anggota IRGC pertama yang dilaporkan dibunuh oleh Israel sejak April 2024. Saat itu Israel diduga mengebom kompleks kedutaan Iran di Damaskus sehingga menewaskan beberapa komandan, termasuk komandan tertinggi IRGC yang bertanggung jawab atas hubungan dengan Suriah dan Lebanon.
Iran membalas serangan itu dengan meluncurkan serangkaian drone dan rudal ke arah Israel, yang sebagian besar berhasil dicegat. Menurut seorang pejabat AS, Israel membalas dengan menargetkan pangkalan udara militer utama Iran di dekat kota Isfahan.
TIMES OF ISRAEL | CNN
Pilihan editor: Orang Jepang Makin Emoh Punya Anak, Angka Kelahiran Capai Titik Terendah