Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan pendudukan Israel, Ahad 10 Juni 2018, menutup Masjid Ibrahimi di Hebron, Tepi Barat, tanpa memberi tahu kepada para jemaah masjid. Laporan situs berita Israel, 0404, mengatakan, petugas keamanan menemukan alat peledak di dalam masjid pada subuh dini hari.Masjid Ibrahimi di Hebron. Wikipedia.org
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Beberapa sumber mengatakan, pasukan Israel selanjutnya mengintensifkan kehadirannya di sekitar dan menutup masjid menyusul temuan alat peledak tersebut. "Tidak ada penjelasan lebih lanjut dari militer Israel, kapan masjid tersebut dibuka kembali," tulis Middle East Monitor, Senin, 11 Juni 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat ini umat muslim di Hebron, Palestina, sedang meningkatkan ibadah menjelang puasa Ramadan berakhir. Mereka berada di dalam masjid setiap hari selama Ramadan. Warga Palestina yang tinggal di Kota Tua Hebron dihadapkan pada tekanan pasukan pendudukan Israel setiap hari.Ibu dari Abdul Fattah al-Sharif memegang foto anaknya saat aksi protes di Hebron, Tepi Barat, 4 Januari 2017. [Xinhua]
Untuk masuk ke dalam masjid, mereka harus melewati 20 pos penjagaan militer yang ada di beberapa jalan menuju pintu masuk masjid, termasuk Masjid Ibrahmi.
Mereka juga tidak diizinkan mengendarai mobil ke Jalan Al-Shuhada, meskipun mereka tinggal dan memiliki toko di kawasan tersebut, termasuk dilarang berjalan kaki di beberapa jalan di Kota tua. Sebaliknya, sekitar 800 pemukim Israel yang sering melakukan kekerasan di Hebron bergerak bebas di jalan, mengendarai mobil dan membawa senapan mesin.