Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Israel mengecam keras pembunuhan terhadap Rabi Zvi Kogan, 28 tahun, yang dibunuh di Uni Emirat Arab. Otoritas setempat telah menetapkan tiga tersangka pembunuhan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari France 24, Presiden Israel Isaac Herzog dalam sebuah pernyataan mengatakan ini adlaah serangan anti-Semit yang keji, yang merupakan pengingat akan ketidakmanusiawian musuh-musuh orang Yahudi. Menurut dia, pembunuhan tersebut tidak akan menghalangi Israel mengembangkan komunitas di UEA atau di mana pun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa pembunuhan terhadap Kogan adalah tindakan teroris antisemit. Pejabat Israel meyakini Kogan menjadi sasaran karena ia seorang Yahudi.
Mantan politikus Druze Israel Ayoob Kara menuduh Iran terlibat. Kedutaan Besar Iran di Abu Dhabi telah menolak tuduhan tersebut.
Kematian Kogan telah mengguncang komunitas Yahudi di UEA. Menurut kelompok Yahudi, jumlahnya mencapai beberapa ribu orang.
Uni Emirat Arab telah menangkap tiga tersangka yang diduga membunuh seorang rabi Israel. Menurut Kementerian Dalam Negeri UEA, yang dilansir dari Reuters, ketiganya adalah warga negara Uzbekistan.
Ketiga tersangka berusia antara 28 hingga 33 tahun. Kementerian merilis gambar yang menunjukkan ketiga pria tersebut ditutup matanya dan diborgol. Penyelidikan oleh otoritas UEA masih berlanjut, tanpa menyebutkan apakah orang-orang itu telah didakwa.
Kedutaan Besar Uzbekistan di Abu Dhabi tidak segera menanggapi permintaan komentar melalui email.
Jasad rabi, Zvi Kogan, 28 tahun, ditemukan pada hari Minggu, 24 November 2024. Ia dilaporkan hilang pada hari Kamis. Seorang pejabat Israel mengatakan Kogan diyakini terakhir terlihat di Dubai. Pihak berwenang Emirat belum menetapkan motif pembunuhan Kogan.
Menurut otoritas setempat, Kogan adalah penduduk UEA dan juga warga negara Moldova. Ia tinggal di UEA selama beberapa tahun, bekerja dengan gerakan Chabad Yahudi Ortodoks yang berpusat di New York, terlibat dalam penjangkauan komunitas Yahudi.
Badan-badan Israel turut ambil bagian dalam penyelidikan tersebut, kata pejabat Israel pada hari Minggu. Kementerian luar negeri Moldova mengatakan bahwa mereka sedang menghubungi otoritas UEA.
Duta Besar UEA untuk Washington Yousef Al Otaiba mengatakan bahwa pembunuhan Kogan merupakan kejahatan terhadap negara Teluk Arab, yang terletak di Jazirah Arab dan di seberang Teluk dari Iran.
Komunitas Israel dan Yahudi di UEA semakin terlihat sejak 2020, ketika negara Teluk Arab itu menjalin hubungan resmi dengan Israel berdasarkan perjanjian yang ditengahi AS.