Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Militer Israel mengatakan pada Sabtu 28 September 2024 bahwa negara zionis itu berada dalam kewaspadaan tinggi atau siaga satu setelah membunuh pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah di Beirut, Lebanon.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Israel menegaskan siap menghadapi konflik yang lebih luas setelah pembunuhan pemimpin tiga dekade Hizbullah. Mereka juga berharap kematiannya yang dilaporkan akan menyebabkan kelompok tersebut mengubah arah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kami berharap ini akan mengubah tindakan Hizbullah,” kata Letnan Kolonel Nadav Shoshani dalam jumpa pers setelah militer mengonfirmasi bahwa mereka telah membunuh Nasrallah.
Namun, dia mengatakan masih ada jalan yang harus ditempuh untuk merendahkan kemampuan Hizbullah.
“Kami telah melihat Hizbullah melakukan serangan terhadap kami selama setahun. Dapat diasumsikan bahwa mereka akan terus melakukan serangan terhadap kami atau mencoba melakukannya,” katanya.
Shoshani mengatakan bahwa belum ada instruksi baru yang diberikan kepada warga sipil Israel mengenai kesiapan di rumah, karena pedoman saat ini telah menempatkan sebagian besar negara dalam siaga tinggi.
“Hizbullah telah meningkatkan hal ini selama setahun...Iran jelas berada di balik hal ini, bukan rahasia lagi. Mereka mendukung Hamas, mereka mendukung Hizbullah dan proksi lainnya. Mereka bahkan langsung menyerang kami pada April,” ujarnya.
“Jadi apakah kami siap untuk eskalasi yang lebih luas? Ya. Kami telah mengalami eskalasi yang lebih luas, perang multi-front, selama setahun. Pasukan kami dalam keadaan siaga tinggi, intelijen kami aktif dan mencari ancaman-ancaman seperti ini.”
Pilihan Editor: BREAKING NEWS: Hizbullah Resmi Umumkan Kematian Hassan Nasrallah
REUTERS