Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia, Vladimir Putin mengungkapkan belasungkawanya atas penembakan pesawat militer Rusia, Il-20 yang menewaskan 15 prajurit di laut Mediterania, Suriah seraya menyebut peristiwa ini sebagai musibah.
“Ini adalah hasil dari serangkaian keadaan tragis dan musibah,” kata Putin seperti dilansir dari Reuters, 19 September 2018.
Baca: Pesawat Militer Rusia Hilang, Prancis dan Suriah Dicurigai
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pernyataan Putin telah meredakan amarah Kementerian Pertahanan Rusia yang menyalahkan Israel dengan menuding negara itu sengaja menembak jatuh pesawat Rusia dan mengancam akan membalas tindakan permusuhan itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Dalam kasus ini, terihat sangat mungkin bahwa peristiwa ini hanya kebetulan yang tragis, karena pesawat Israel tidak menembak jatuhnya pesawat kami. Adapun langkah-langkah balas dendam, kami memutuskan yang pertama menjamin keselamatan personel militer dan fasilitas kami di Suriah,” ujar Putin.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu melalui telepon dengan Putin, menyalahkan Suriah atas jatuhnya pesawat Rusia Il-20. Namun, ia menawarkan kepada Putin semua informasi yang diperlukan dalam penyelidikan terkait insiden ini.
Baca: Pesawat Militer Rusia Hilang dari Radar di Atas Laut Mediterania
Pasukan Pertahanan Israel, menyuarakan kesedihan atas kematian 15 awak pesawat militer Rusia Il-20, dan menyalahkan pemerintah Suriah, Iran, dan Hizbullah.
“Penyelidikan Israel menemukan tembakan dari pesawat Suriah yang ekstensif dan tidak akurat, menyebabkan pesawat Rusia terkena dan jatuh,” ungkapnya dalam sebuah pernyataan.
Namun, menurut Kementerian Pertahanan Rusia, jet F-16 Israel yang melakukan serangan udara dengan menggunakan pesawat Rusia sebagai tameng untuk memungkinkan mereka mendekati target tanpa mendapati serangan dari Suriah.
Baca: Rusia Kirim Jet Tempur Modern ke Suriah, Amerika Serikat Prihatin
“Pilot Israel tidak mungkin gagal melihat pesawat Rusia yang akan mendarat dari ketinggian 5 kilometer, mereka bersembunyi di balik pesawat Rusia dan berada pada posisi garis tembak pesawat Rusia. Akibatnya, Il-20 ditembak jatuh oleh sistem rudal S-200 milik Suriah. Mereka sengaja melakukan provokasi ini,” kata Konashenkov dari Kementerian Pertahanan Rusia.
Ilyushin ll-20, pesawat militer Rusia yang canggih diketahui hilang dari radar setelah terjadi penembakan oleh Perancis dan Israel di kota Latakia, Suriah, yang mengakibatkan 15 awak pesawat Rusia tewas ketika kembali dari Hmyemim Airbase pada Senin, 17 September 2018.
REUTERS | AQIB SOFWANDI