Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang jenderal di Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran tewas di Suriah pada Kamis, 28 November 2024, selama pertempuran antara pasukan pemerintah Suriah dan kelompok oposisi, menurut laporan kantor berita Iran. Teheran telah menjadi sekutu Presiden Suriah Bashar al-Assad selama perang saudara yang meletus pada 2011, dengan mengirimkan ribuan pejuang ke Suriah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pertempuran terburuk dalam beberapa tahun terjadi di Suriah utara minggu ini antara kelompok oposisi dan tentara. “Jenderal Kioumars Pourhashemi, salah satu penasihat senior Iran di Aleppo, tewas dalam serangan yang dilakukan oleh tentara bayaran teroris takfiri,” kantor berita Tasnim seperti dilansir dari Al Arabiya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di Iran yang mayoritas penduduknya Syiah, istilah takfiri umumnya merujuk pada pendukung Islam Sunni radikal.
Kelompok militan Hayat Tahrir al-Sham (HTS) melancarkan serangan mendadak terhadap tentara di provinsi Aleppo pada hari Rabu, kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia. Pertempuran tersebut telah menewaskan lebih dari 140 pejuang, kata pemantau perang yang berpusat di Inggris.
IRGC mengonfirmasi kematian seorang penasihat militer di Irak dan Suriah. Iran mengidentifikasi dia sebagai veteran perang Iran-Irak tahun 1980-an.
Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengatakan bahwa gejolak di Suriah merupakan bagian dari rencana AS dan Israel untuk mengganggu stabilitas dan keamanan kawasan.
Pilihan editor: Top 3 Dunia: Israel Larang Warga Lebanon Pulang hingga Elon Musk Hentikan WFH Pegawai Federal