Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Joe Biden memutuskan menghapus utang Ukraina sekitar USD4.7 miliar (Rp74 triliun) yang dibiaya uang pajak Amerika Serikat sebagai bagian dari upaya memperluas dukungan ke Kyev sebelum Donald Trump presiden terpilih Amerika Serikat dilantik menjadi presiden Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sejak Februari 2022, Kongres Amerila Serikat telah menyetujui lebih dari USD174 miliar paket bantuan ke Ukraina dalam berbagai bentuk yang sedang berperang melawan Rusia. Bantuan terakhir yang disetujui adalah pada April 2024, termasuk pinjaman lebih dari USD9.4 miliar, yang sekarang bakal masuk daftar pinjaman yang diputihkan untuk membantu mengisi kekosongan anggaran pengeluaran Kyev.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami telah mengambil sejumlah langkah yang termaktub dalam undang-undang untuk memutihkan pinjaman-pinjaman itu," kata Juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Matthew Miller, Rabu, 20 November 2024, yang mengkonfirmasi Biden sedang berusaha menghapus utang Ukraina setengah dari jumlah tersebut atau sekitar USD4.7 miliar (Rp74 triliun).
Dalam surat tertanggal 18 November 2024, Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat mengklaim memutihkan utang ini atas kepentingan nasional Amerika Serikat, Uni Eropa G7+ dan mitra-mitra NATO. Trump dalam kampanyenya menyatakan tidak akan menentang Kongres Amerika Serikat jika ingin mengucurkan lebih banyak bantuan ke Ukraina selama itu diberikan dalam bentuk pinjaman ketimbang hadiah yang diberikan olrh para pembayar pajak.
Memperbaharui sejumlah bantuan dengan menyebutnya sebagai pinjaman adalah salah satu upaya penyesuaian untuk membantu mendorong paket USD61 miliar yang disorongkan pada April 2024 setelah berbulan-bulan digodok politikus Partai Republik dan Gedung Putih. Anggota Senat Rand Paul berjanji akan menjegal pemutihan utang karena tak adil bagi warga Amerika Serikat yang membayar pajak.
"Malam ini saya mendesak dilakukan pemungutan suara untuk mencegah Biden memutar balikkan utang Ukraina menjadi masalah Amerika Serikat. Proposalnya untuk membebankan pendanaan sektor bisnis, petani dan birokrat Ukraina yang korupsi ke pundak para pekerja warga Amerika Serikat," kata Paul di X, Rabu, 20 November 2024.
Sumber : RT.com
Pilihan editor: Benjamin Netanyahu Dikabarkan Bakal Umumkan Aneksasi Tepi Barat