Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Josep Borrell: Suara Kemanusiaan untuk Gaza dari Uni Eropa

Josep Borrell dikenal sebagai pengkritik keras Israel karena serangan negara Zionis yang tanpa pandang bulu di Gaza.

16 November 2024 | 17.38 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell baru-baru ini agar blok tersebut menangguhkan dialog politik dengan Israel, dengan alasan adanya kemungkinan pelanggaran hak asasi manusia dalam perang di Gaza, menurut empat diplomat dan sebuah surat yang dilihat oleh Reuters.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ini adalah satu dari sekian banyak pernyataannya yang menyinggung Israel. Dalam surat yang dikirim pada Rabu, 13 November 2024, kepada para menteri luar negeri Uni Eropa menjelang pertemuan mereka pada Senin mendatang, Borrell mengutip "keprihatinan serius tentang kemungkinan pelanggaran hukum kemanusiaan internasional di Gaza" dan mengatakan "sejauh ini, keprihatinan ini belum ditangani secara memadai oleh Israel".

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dialog politik tersebut diabadikan dalam perjanjian yang lebih luas tentang hubungan antara Uni Eropa dan Israel, termasuk hubungan perdagangan yang luas, yang mulai berlaku pada Juni 2000.

"Mengingat pertimbangan-pertimbangan di atas, saya akan mengajukan proposal agar Uni Eropa menggunakan klausul hak asasi manusia untuk menangguhkan dialog politik dengan Israel," tulis Borrell.

Penangguhan akan membutuhkan persetujuan dari seluruh 27 negara Uni Eropa, yang menurut para diplomat sangat tidak mungkin. Beberapa negara keberatan ketika seorang pejabat senior Uni Eropa memberikan pengarahan kepada para duta besar di Brussels tentang proposal tersebut pada Rabu, kata tiga diplomat, yang berbicara tanpa menyebut nama.

Usulan Borrell dimaksudkan untuk mengirim sinyal kuat keprihatinan tentang perilaku Israel dalam perang, kata seorang diplomat.

Hal ini akan dibahas dalam pertemuan para menteri luar negeri, pertemuan terakhir yang akan ia pimpin sebelum mengakhiri masa jabatannya selama lima tahun.

Kantor Hak Asasi Manusia PBB mengatakan pekan lalu bahwa hampir 70 persen dari korban jiwa yang telah diverifikasi dalam perang tersebut adalah perempuan dan anak-anak, dan mengutuk apa yang disebutnya sebagai pelanggaran sistematis terhadap prinsip-prinsip dasar hukum humaniter internasional.

Israel mengatakan bahwa pihaknya menolak dengan tegas laporan tersebut. Militer Israel mengatakan bahwa tindakan mereka "sesuai dengan prinsip-prinsip pembedaan dan proporsionalitas, dan didahului oleh penilaian yang cermat terhadap potensi bahaya bagi warga sipil".

Uni Eropa telah berjuang untuk menemukan posisi persatuan yang kuat dalam perang Gaza, yang dipicu oleh serangan militan Hamas Palestina terhadap Israel pada 7 Oktober tahun lalu. Blok ini telah meminta Hamas untuk membebaskan semua sandera Israel dan kedua belah pihak menghormati hukum internasional.

Beberapa negara Uni Eropa seperti Republik Ceko dan Hungaria merupakan pendukung setia Israel, sementara negara lain seperti Spanyol dan Irlandia menekankan dukungan mereka terhadap Palestina.

Salah satu diplomat mengatakan bahwa ada "keheranan" di antara para duta besar mengenai "kurangnya proses dan persiapan" seputar proposal tersebut.

Tindakannya membuat Uni Eropa "lebih terpecah dari sebelumnya," kata diplomat tersebut.

Dilarang masuk Israel

Politikus asal Spanyol kelahiran 24 April 1947 ini dikenal sebagai pengkritik Israel. Para pemimpin komunitas Yahudi Eropa bahkan mengeluarkan resolusi yang menyebutnya pernah menyebutnya antisemitisme karena mengkritik Israel secara berlebihan. Dalam sebuah resolusi, mereka mengatakan bahwa Borell telah menunjukkan "bias anti-Israel yang jelas dan berulang-ulang yang telah menjadi faktor penyebab yang signifikan terhadap antisemitisme yang sedang berlangsung dan fitnah terhadap negara Israel secara keseluruhan di ruang publik Eropa".

Borrell telah mengirimkan surat kepada Kementerian Luar Negeri Israel yang mengumumkan niatnya untuk mengunjungi Israel pada 14 dan 15 September. Namun, Yerusalem menolak tanggal tersebut dan memintanya untuk mengkoordinasikan kunjungan pada akhir Oktober, yang akan dilakukan setelah masa jabatannya di Brussels berakhir.

Israel Katz yang saat itu menjabat sebagai menteri luar negeri melarang Borrell masuk ke negaranya. Ia mengatakan tak akan mengizinkan Borrell untuk melakukan kunjungan resmi di Israel, menurut laporan Ynet.

Apa saja pernyataan Borrell yang mengecam Israel?

Borrell pernah mengatakan bahwa Israel dengan sengaja menyebabkan kelaparan di Gaza, sebuah klaim yang dibantah oleh Israel, dan mengatakan bahwa Israel "menciptakan" Hamas, sebuah klaim yang oleh para pengkritiknya, termasuk analis keamanan asal Portugal, João Lemos Esteves, dianggap sebagai pemicu teori-teori konspirasi antisemitisme.

Ia juga pernah mengajukan pertanyaan kepada negara-negara anggota blok Uni Eropa apakah mereka akan mempertimbangkan untuk menjatuhkan sanksi kepada para menteri Israel.

Para diplomat mengatakan kepada Reuters bahwa kecil kemungkinan semua negara anggota blok tersebut akan setuju untuk menjatuhkan sanksi seperti itu, seperti yang diperlukan agar langkah tersebut dapat disahkan.

Pada Maret, dia menuduh Yerusalem "memprovokasi kelaparan" di Jalur Gaza, dan mengklaim bahwa Pasukan Pertahanan Israel menggunakan kelaparan sebagai "senjata perang".

"Gaza sebelum perang adalah penjara terbuka terbesar. Hari ini, Gaza adalah kuburan terbuka terbesar," kata mantan menteri luar negeri Spanyol ini dalam komentar terpisah. "Kuburan bagi puluhan ribu orang, dan juga kuburan bagi banyak prinsip-prinsip terpenting dalam hukum kemanusiaan."

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus