Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell, membatalkan rencana kunjungannya ke Israel, seperti yang dilaporkan oleh media Israel pada Kamis, 12 September 2024. Borrell sedang menjalani tur ke beberapa negara, termasuk Mesir dan Lebanon, untuk membahas meningkatnya ketegangan terkait serangan tanpa henti Israel di Jalur Gaza.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut laporan harian Israel Yedioth Ahronoth, Borrell memutuskan untuk membatalkan kunjungan tersebut setelah Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, menolak memberikan izin. Sebelumnya, Borrell telah mengumumkan rencana kunjungan ke Israel pada 14-15 September, tetapi pihak Israel memintanya untuk menunda hingga akhir Oktober, setelah masa jabatannya di Uni Eropa berakhir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Borrell sebelumnya menjadi sorotan Israel karena mendesak pemberlakuan sanksi terhadap beberapa tokoh sayap kanan ekstremis Israel, seperti Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir dan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, karena pernyataan mereka yang berisi ujaran kebencian terhadap Palestina.
Pada Kamis, Borrell menyatakan kemarahannya atas serangan udara Israel terhadap sekolah yang dikelola PBB, yang menyebabkan setidaknya 18 korban jiwa di kamp pengungsi Nuseirat di Jalur Gaza tengah.
Pada bulan Maret, Borrell menuduh Israel menggunakan kelaparan sebagai senjata dengan mencegah bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza. Ia menyebut Gaza sebagai "penjara terbuka terbesar" sebelum serangan, dan "kuburan terbuka terbesar" setelahnya.
Sejak serangan Hamas pada Oktober tahun lalu, Israel terus melancarkan serangan di Gaza, meski Dewan Keamanan PBB menyerukan gencatan senjata segera. Lebih dari 41.100 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, dilaporkan tewas, dan lebih dari 95.100 terluka. Hampir seluruh populasi Gaza telah mengungsi, dan blokade Israel menyebabkan kekurangan pangan, air, dan obat-obatan. Israel menghadapi tuduhan genosida di Mahkamah Internasional atas tindakannya di Gaza.
Kenali Lebih Jauh Siapa Sosok Josep Borrell
Dilansir dari European Commission, Josep Borrell Fontelles adalah seorang diplomat senior asal Spanyol yang saat ini menjabat sebagai Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa sejak Desember 2019.
Dengan karier yang panjang dan pengalaman luas di bidang politik serta diplomasi, Borrell telah menjadi tokoh penting dalam urusan luar negeri Uni Eropa, memainkan peran kunci dalam berbagai krisis global dan isu strategis internasional.
Josep Borrell lahir pada 24 April 1947 di La Pobla de Segur, sebuah kota kecil di wilayah Catalonia, Spanyol. Ia berasal dari keluarga kelas pekerja dan menunjukkan minat besar pada pendidikan sejak usia muda. Borrell menempuh pendidikan tinggi dalam bidang teknik dan ekonomi. Ia meraih gelar insinyur dari Universitas Politeknik Madrid, serta gelar master dalam ekonomi energi dari Institut Français du Pétrole di Paris. Borrell juga memperoleh gelar doktor dalam ekonomi dari Complutense University of Madrid.
Karier Politik di Spanyol
Josep Borrell memulai karier politiknya pada awal 1980-an sebagai anggota Partai Sosialis Buruh Spanyol (PSOE). Ia menjabat sebagai anggota parlemen Spanyol sejak 1986 dan cepat naik ke posisi penting di pemerintahan Spanyol. Pada 1991, ia diangkat sebagai Menteri Pekerjaan Umum, Transportasi, dan Lingkungan dalam pemerintahan Perdana Menteri Felipe González. Dalam posisi ini, Borrell memainkan peran penting dalam mengembangkan infrastruktur nasional Spanyol dan meningkatkan kebijakan transportasi negara tersebut.
Pada 1999, ia mencalonkan diri sebagai kandidat utama untuk memimpin PSOE, tetapi mundur setelah terjadi skandal keuangan yang melibatkan pejabat dekatnya. Meskipun tidak terlibat langsung dalam skandal tersebut, Borrell memilih untuk melepaskan jabatannya guna menjaga integritas politiknya.
Peran di Uni Eropa
Josep Borrell kemudian memperluas karier politiknya ke tingkat internasional dengan menjadi anggota Parlemen Eropa. Pada tahun 2004, ia terpilih sebagai Presiden Parlemen Eropa, posisi yang dipegangnya hingga 2007. Selama masa jabatannya, ia dikenal sebagai pendukung kuat integrasi Eropa dan memperjuangkan peran lebih besar untuk Parlemen Eropa dalam proses pengambilan keputusan Uni Eropa.
Pada tahun 2019, Borrell diangkat sebagai Wakil Presiden Komisi Eropa dan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, menggantikan Federica Mogherini. Dalam posisi ini, Borrell bertanggung jawab atas diplomasi Uni Eropa di panggung global, termasuk kebijakan luar negeri, keamanan, dan pertahanan.
MICHELLE GABRIELA | SITA PLANASARI