Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah korban jiwa dalam serangan Israel di Jalur Gaza pada Kamis, 2 Januari 2025, bertambah setidaknya menjadi 68 orang. Korban tewas termasuk sembilan orang yang berlindung di sebuah tenda pengungsian.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Israel mengklaim dalam serangan yang mereka lakukan di selatan Gaza menewaskan wakil kepala Hamas bidang keamanan. Militer Israel juga menyerang distrik Al-Mawasi, yang padahal ditujukan sebagai zona kemanusiaan bagi warga sipil setelah berkecamuknya 14 perang Gaza antara Hamas dan militer Israel.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Jenderal Kepolisian Gaza, Mahmoud Salah dan ajudannya Hussam Shahwan, dilaporkan terbunuh dalam serangan Israel ini. Saat kejadian, mereka sedang melakukan pengecekan pada tenda-tenda warga.
“Dengan melakukan kejahatan di pada Kepala Kepolisian Jalur Gaza, penjajah (Israel) masih menyebarkan kekacauan di Jalur Gaza dan memperburuk penderitaan warga Gaza,” demikian keterangan Kementerian Dalam Negeri Gaza yang dikendalikan Hamas.
Militer Israel mengakui telah melakukan serangan ke Al-Mawasi, wilayah barat Kota Khan Younis, dan membunuh Shahwan, berdasarkan informasi dari sumber intelijen Israel. Namun tidak menyebutkan telah membunuh Salah.
“Saat dimulainya awal tahun, kami mendapatkan peringatan tidak ada lagi zona kemanusiaan yang aman. Tanpa adanya gencatan senjata, setiap hari seperti tragedy,” kata Philippe Lazzarini, Kepala UNRWA, dalam unggahannya di X.
Jumlah korban tewas dalam serangan Israel pada Kamis, 2 Januari 2025, adalah yang tertinggi dalam beberapa pekan terakhir. Serangan Israel lainnya setidaknya menewaskan 57 warga Palestina, termasuk enam pejabat di Kementerian Dalam Negeri Gaza yang berkantor pusat di Khan Younis dank amp pengungsian di Jabalia Gaza utara, kamp Shati, kamp Maghazi dan Gaza City.
Militer Israel mengklaim yang mereka incar adalah anggota Hamas, yang menurut intelijen Israel beroperasi di daerah pemukiman dan mengendalikan wilayah tengah Khan Younis yang telah dibangun sebagai area kemanusiaan. Saat ditanya soal jumlah korban tewas pada Kamis, 2 Januari 2025, juru bicara militer Israel hanya mengatakan mereka mengikuti hukum internasional dan mengklaim melakukan tindakan pencegahan untuk mengurangi dampak pada warga sipil.
Militer Israel menuduh anggota Hamas menggunakan area – area pemukiman penduduk untuk berlindung. Tuduhan ini disangkal Hamas.
Sumber: Reuters
Pilihan editor: Pengadilan Terbitkan Surat Penahanan pada Yoon Suk Yeol
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini
Foto 
