Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang jurnalis Prancis, Frederic Leclerc-Imhoff, 32 tahun, tewas ketika mobilnya menjadi sasaran bom Rusia di dekat kota Sievierodonetsk, Ukraina timur, Senin, 30 Mei 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Prancis menuntut agar penyelidikan dilakukan sesegera mungkin dan secara transparan mengenai keadaan drama ini," kata Menteri Luar Negeri Catherine Colonna, yang berada di Ukraina pada Senin, dalam sebuah pernyataan.
Frederic Leclerc-Imhoff menjadi jurnalis terbaru yang terbunuh sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari. Ia sedang dalam perjalanan liputannya yang kedua untuk saluran televisi Prancis BFM di Ukraina.
Gubernur wilayah Luhansk Ukraina, Serhiy Haidai, mengatakan dalam sebuah posting di layanan pesan Telegram bahwa kendaraan pengangkut lapis baja dihantam pecahan peluru Rusia, menewaskan wartawan itu.
Sebuah gambar terlampir menunjukkan sebuah truk yang tampaknya telah dilengkapi pelindung dari besi. Mobil itu juga memuat sejumlah pengungsi Ukraina.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan Leclerc-Imhoff adalah orang media ke-32 yang terbunuh sejak dimulainya invasi Rusia pada 24 Februari.
"Belasungkawa tulus saya untuk kolega dan keluarga Frederic," kata Zelenskiy dalam video pidato malamnya.
Kementerian Luar Negeri Rusia tidak segera menanggapi permintaan komentar. Moskow telah berulang kali membantah bahwa pasukannya menargetkan warga sipil di Ukraina.
Colonna mengatakan di Twitter bahwa dia telah berbicara dengan gubernur Luhansk dan telah meminta Zelenskiy untuk melakukan penyelidikan.
Keduanya telah meyakinkannya akan bantuan dan dukungan mereka.
"Ini adalah kejahatan ganda untuk menargetkan konvoi kemanusiaan dan seorang jurnalis," katanya.
Presiden Emmanuel Macron mengatakan di Twitter, "Frederic Leclerc-Imhoff berada di Ukraina untuk menunjukkan realitas perang. Di atas bus kemanusiaan dengan warga sipil terpaksa menyelamatkan diri untuk menghindari bom Rusia, dia terluka parah."
Reuters