Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ribuan warga Filipina turun ke jalan untuk mendesak pemakzulan Wakil Presiden Sara Duterte. Putri mantan presiden Filipina itu menghadapi tiga pengaduan pemakzulan atas dugaan penyalahgunaan dana publik jutaan dolar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Para pengunjuk rasa membawa papan yang mendesak pemakzulan Sara Duterte selama unjuk rasa. Mereka memegang plakat yang menyerukan pencopotan Duterte. Mereka meneriakkan "Makzulkan Sara sekarang!"saat berkumpul pada Jumat pagi. Sekitar 4.000 orang ikut serta dalam unjuk rasa tersebut, kata polisi, sementara pihak berwenang mengerahkan 7.400 polisi antihuru-hara. Dilansir dari Al Jazeera, aksi unjuk rasa yang lebih besar diadakan awal bulan ini oleh sekte konservatif yang menentang seruan pemakzulan pada Desember.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sara Duterte menghadapi tiga pengaduan pemakzulan atas dugaan pelanggaran dan penyalahgunaan jutaan dolar dana pemerintah ketika ia menjabat sebagai menteri pendidikan di bawah pemerintahan Presiden Ferdinand Marcos Jr. Para legislator belum menangani aduan ini beberapa hari sebelum Kongres ditunda minggu depan sebelum pemilihan sela di bulan Mei.
Anggota DPR Percival Cendana, yang mendukung salah satu tuntutan pemakzulan, mendesak rekan-rekannya bergerak cepat. "Setiap hari tidak ada tindakan berarti memaafkan impunitas, penyalahgunaan kekuasaan, dan pelecehan yang dilakukan Duterte terhadap para pemimpin negara kita," katanya kepada wartawan.
Pemakzulan hanya akan dilanjutkan jika didukung oleh sepertiga anggota DPR. Pejabat yang dimakzulkan dapat diberhentikan dari jabatannya melalui suara dua pertiga di Senat.
“Orang Filipina ada di sini, siap membela kebenaran dan keadilan. Jangan biarkan mereka kecewa,” kata Cendana.
Namun sejak unjuk rasa pro-Duterte, yang diikuti sekitar 1,5 juta orang, muncul pertanyaan tentang keinginan Kongres untuk menindaklanjuti keluhan tersebut sebelum pemilihan paruh waktu.
Sekretaris Jenderal DPR mengatakan badan legislatif sedang menunggu kemungkinan pengaduan keempat sebelum meneruskannya kepada ketua DPR.
Sara Duterte yang berusia 46 tahun itu, tetap menjadi pengganti Marcos Jr. secara konstitusional jika presiden tidak dapat melaksanakan tugasnya. Sara telah membantah tuduhan terhadapnya, dan menyebutnya bermotif politik.
Pada Oktober, dia mengatakan kepada wartawan bahwa hubungannya dengan Marcos telah menjadi beracun sehingga dia terkadang membayangkan memenggal kepalanya. Sebelumnya hubungan mereka harmonis. Duterte dan Marcos maju bersama dalam pemilihan nasional 2022.