Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Justin Trudeau Tolak Keras Keinginan Trump Paksa Kanada Jadi Negara Bagian AS

PM Kanada Justin Trudeau menolak mentah-mentah keinginan Donald Trump untuk menjadikannya sebagai negara bagian AS ke-51.

8 Januari 2025 | 13.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pemimpin Partai Liberal Justin Trudeau memberikan pidato kemenangannya setelah pemilihan federal Kanada di Montreal, Quebec, Kanada, 19 Oktober 2015. Trudeau memulai karier politiknya pada 2008 dengan terpilih sebagai anggota parlemen untuk konstituensi Papineau di House of Commons. Ia dengan cepat menonjol sebagai figur muda yang dinamis dalam Partai Liberal, memimpin partai tersebut pada 2013. Pada Oktober 2015, Trudeau memimpin Partai Liberal meraih kemenangan besar dalam pemilu federal, menjadikannya PM Kanada termuda kedua dalam sejarah. REUTERS/Chris Wattie

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau pada Selasa, 7 Januari 2025, menolak keinginan Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump. Dalam konferensi pers di Florida kemarin, Trump mengatakan ia mungkin menggunakan kekuatan ekonomi untuk menjadikan Kanada negara bagian AS ke-51.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Tidak ada peluang sedikit pun bahwa Kanada akan menjadi bagian dari Amerika Serikat," kata Justin Trudeau dalam sebuah unggahan di X yang dilansir dari Reuters. "Pekerja dan masyarakat di kedua negara mendapatkan manfaat karena menjadi mitra dagang dan keamanan terbesar satu sama lain."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Trump, yang berbicara di resornya di Mar-a-Lago  ditanya apakah dia mempertimbangkan penggunaan kekuatan militer untuk menguasai Kanada. Ia menjawab, "Tidak, kekuatan ekonomi. Karena Kanada dan Amerika Serikat, itu akan sangat berarti."

Donald Trump telah lama mengeluhkan surplus perdagangan Kanada dengan Amerika Serikat. Ia sebelumnya mengatakan kepada wartawan bahwa perbatasan tersebut merupakan garis yang dibuat secara artifisial.

Trump mengancam akan mengenakan tarif sebesar 25 persen pada impor dari Kanada. Negara ini mengirim 75 persen dari seluruh ekspor barang dan jasa ke selatan perbatasan.

Pada Selasa, Menteri Luar Negeri Kanada Melanie Joly mengatakan komentar Trump menunjukkan kurangnya pemahaman tentang apa yang membuat Kanada menjadi negara yang kuat. "Kami tidak akan pernah mundur dalam menghadapi ancaman," ujarnya. 

Justin Trudeau mengumumkan pada hari Senin bahwa ia akan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai perdana menteri Kanada dalam beberapa bulan mendatang. Ia akhirnya tunduk pada tekanan dari anggota parlemen yang khawatir dengan ketidakpopuleran Partai Liberal. Pemilu berikutnya harus diadakan pada tanggal 20 Oktober dan jajak pendapat memprediksi kemenangan telak bagi oposisi resmi Partai Konservatif.

"Kanada tidak akan pernah menjadi negara bagian ke-51. Titik. Kami adalah negara yang hebat dan merdeka," kata pemimpin Konservatif Pierre Poilievre dalam sebuah unggahan di X.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus