TIDAK terdengar kemelut politik di Jepang sebelumnya. Bahkan PM Masayoshi Ohira telah merasa aman meninggalkan rumah untuk berkunjung ke Washington, Mexico dan Ottawa. Tapi tak lama setelah ia kembali dari luar negeri, Diet (majelis rendah) mencoba menguji kekuatannya. Suatu mosi tak percaya diusulkan oleh kaum oposisi, yang dipelopori Partai Sosialis, terhadap kabinet Ohira. Ternyata mosi itu disetujui dengan 243 lawan 187 suara. Dan kagetlah Ohira pada malam itu (16 Mei). Dari perhitungan di atas kertas, tidak mungkin kabinet Ohira bisa dijatuhkan pihak oposisi. Sebab Liberal Demokrat (LDP) yang ketuanya adalah Ohira sendiri menguasai 248 dari semua 511 kursi Diet. Ohira sejak semula merasa yakin akan kekuatannya. Tapi hal yang tidak diduganya ialah sekitar 70 anggota LDP absen pada waktu pemungutan suara. Mereka seakan-akan sengaja hendak menjatuhkan kabinet Ohira. Memang LDP sudah tidak kompak lagi. Sedikitnya 3 fraksi --pimpinan Takeo Fukuda, Takeo Miki (keduanya bekas PM) dan Yasuhiro Nakasone (bekas Sekjen LDP) -- menentang Ohira. Belakangan ini Ohira bergantung pada bantuan fraksi Kakuei Tanaka (bekas PM) yang banyak uang tapi terkenal korup dan pernah terlibat skandal Lockheed. Soal korupsi memang sangat dikecam pihak oposisi dalam mosi tidak-percaya. LDP sendiri pernah ditinggalkan oleh tokoh terkemukanya, Yosei Kono, yang membentuk Klub Liberal Baru (NLC) tahun 1976 hanya karena ingin melawan korupsi. Tahun lalu terbongkar skandal di perusahaan pembangunan kereta api. Bertahun-tahun terjadi pemalsuan dokumen di perusahaan negara itu yang selama ini bisa disembunyikan berkat kerjasama dengan para pejabat Departemen Keuangan. Terbongkar pula tahun lalu skandal besar di perusahaan yang membangun perumahan dan gedung negara. Daftar gaji dan kwitansi dipermainkannya selama ini. Dan menggegerkan lagi kasus Kokusai Denshin Denwa (KDD), yang memegang monopoli telekomunikasi internasional Jepang. KDD menetapkan kurs uang sebelum 1971, yaitu 360 yen untuk US$ 1. Sementara nilai yen makin kuat dan dollar merosot, KDD telah menyedot banyak keuntungan dari pertukaran uang dengan kurs tetap tadi. Dan KDD ternyata menyogok banyak pejabat dan tokoh partai dalam hal ini. Sesudah skandal penyuapan ini terbongkar, barulah KDD menurunkan tarifnya 25% enam bulan lalu. Masih banyak skandal yang masih perlu diungkapkan seperti yang dikehendaki kaum oposisi. Tapi soal korupsi bukan ancaman utama bagi Ohira. Bahkan fraksi Tanaka ternyata makin kuat setelah pemilihan umum Oktober lalu, hingga Ohira pun bisa bertahan. Tandatangan Kaisar Fraksi lain yang anti-Ohira dalam LDP belum tentu bersih. Hanya bekas PM Miki dikenal sebagai Mr Clean (tokoh bersih) di kalangan politik Jepang. Betapa pun hebatnya kecaman pihak oposisi, kejatuhan kabinet Ohira adalah jelas sebagai akibat pertarungan kekuasaan dalam LDP sendiri. Ohira yang kekar dan dikenal sebagai Banteng kelihatan tak gentar. Akhir pekan lalu ia meminta tandatangan Kaisar Hirohito untuk membubarDiet dan merencanakan pemilihan umum 22 Juni. Pemilu itu sekaligus untuk membentuk Diet dan Majelis Tinggi baru. Ini berarti pemilihan Majelis Tinggi dipercepat 7 hari dari rencana semula. Persoalan ialah apakah semua tokoh LDP yang bertarung itu masih akan tetap mempertahankan LDP atau sebagian keluar membentuk partai baru. Jika masih bisa bertahan, LDP disangsikan akan meraih mayoritas, bahkan mungkin terpaksa berkoalisi dengan partai lain -- untuk pertama kali -- dalam pemerintahan baru.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini