Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) telah mengumpulkan lebih banyak bukti dan informasi dalam 18 bulan terakhir dibandingkan 20 tahun sejak didirikan, kata kepala jaksa penuntut Karim Khan pada Senin seperti dilansir Anadolu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Karim Khan, mantan pengacara dan politikus Inggris, menekankan upaya intens pengadilan baru-baru ini dalam pidatonya di sesi ke-23 Majelis Negara-Negara Pihak (ASP) Statuta Roma ICC.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
ICC telah menerima bukti dan dokumen terbanyak dalam sejarahnya pada tahun lalu, dengan organisasi non-pemerintah (LSM) dan para korban menyerahkan sejumlah besar dokumen dan bukti berdasarkan Pasal 15 Statuta Roma, katanya.
Dari 30 surat perintah penangkapan yang dikeluarkan oleh pengadilan, Khan mengatakan 18 surat perintah penangkapan dikeluarkan dalam tiga tahun terakhir.
Menekankan bahwa hukum harus diterapkan secara setara kepada semua orang, Khan mengatakan perlindungan yang dinikmati masyarakat di satu belahan dunia tidak berbeda dengan perlindungan di belahan dunia lainnya.
Ia menyinggung pentingnya bekerja dan bertindak bersama untuk memenuhi tujuan pengadilan dan tugas-tugas yang diberikan berdasarkan Statuta Roma dengan lebih baik.
Pada 21 November, ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.