Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Istanbul – Sebuah mobil van berwarna hitam terlihat meninggalkan kantor Konsulat Jenderal Arab Saudi di Istanbul, Turki, yang menjadi lokasi tewasnya kolumnis Jamal Khashoggi, pada Jumat, 26 Oktober 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca:
Sejumlah petugas konsuler di konjen itu terlihat memindahkan tiga koper dan sebuah plastik hitam dari sebuah mobil ke dalam mobil van dengan kaca jendela gelap.
“Seorang lelaki dari dalam konjen membawa sebuah gulungan kabel berwarna putih dan masuk ke dalam mobil van,” begitu dilansir Yeni Safak dengan mengutip media Anadolu, pada Jumat, 26 Oktober 2018.
Isi dari tiga koper, plastik hitam dan identitas lelaki itu tidak diketahui.
Baca:
Kantor Konjen Arab Saudi di Istanbul ini menjadi perhatian sejak terungkapnya kasus pembunuhan kolumnis Washington Post, Jamal Khashoggi, di dalam gedung itu pada 2 Oktober 2018.
Pemerintah Saudi sempat membantah selama sekitar dua pekan mengenai keberadaan Jamal Khashoggi dan mengatakan jurnalis senior yang dikenal kritis itu telah meninggalkan konjen pada hari yang sama dia masuk.
Namun belakangan, pemerintah Saudi mengatakan Khashoggi telah tewas di dalam konjen karena berkelahi dengan 15 orang, yang datang dari Riyadh untuk menjemput lelaki ini agar mau pulang ke negaranya.
Baca:
Penjelasan pemerintah Saudi ini diragukan banyak pimpinan negara baik dari Eropa, Amerika dan Indonesia. Mereka ramai-ramai mendesak pemerintah Saudi untuk bersikap transparan dalam investigasi kasus tewasnya Khashoggi.
Wartawan Arab Saudi, Jamal Khashoggi (lingkar merah), saat memasuki pintu Konsulat Jenderal Arab Saudi di Istanbul, Turki, 2 Oktober 2018. Kementerian Luar Negeri Arab Saudi membuat pernyataan lewat akun resmi di Twitter bahwa Jamal Khashoggi berkelahi melawan sejumlah orang di dalam Konjen. Courtesy TRT World/Handout via Reuters
Penjelasan Saudi kembali berubah setelah Jaksa Agung negara itu menyatakan Khashoggi tewas akibat pembunuhan berencana, yang melibatkan sejumlah orang Saudi.
Ada 18 orang yang telah ditangkap dalam kasus ini. Deputi Kepala Intelijen Saudi, Mayor Jenderal Ahmed al-Assiri diberhentikan dari posisinya dan menunggu proses pengadilan.
Baca:
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, meminta pemerintah Saudi agar segera memberi tahu dimana jasad dari Jamal Khashoggi, yang hingga kini belum diketahui. Dia juga meminta semua pihak yang terlibat proses pembunuhan politik berencana ini dibawa ke Turki untuk menjalani pengadilan karena peristiwa kriminal keji itu terjadi di wilayah hukum negara itu.