Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Kata Relawan WNI di Gaza: Obat-obatan Minim, Warga Antre Berjam-jam untuk Roti

Seorang relawan WNI di Jalur Gaza mengungkap kondisi terakhir di sana. Banyak warga Gaza berlindung di RS Indonesia.

5 November 2023 | 07.00 WIB

Warga Palestina, yang meninggalkan rumah mereka di tengah serangan Israel, berlindung di sebuah sekolah yang dikelola PBB, setelah Israel menyerukan agar lebih dari 1 juta warga sipil di Gaza utara untuk pindah ke selatan, di Khan Younis di Jalur Gaza selatan, 20 Oktober 2023.  REUTERS/Mohammed Salem A
Perbesar
Warga Palestina, yang meninggalkan rumah mereka di tengah serangan Israel, berlindung di sebuah sekolah yang dikelola PBB, setelah Israel menyerukan agar lebih dari 1 juta warga sipil di Gaza utara untuk pindah ke selatan, di Khan Younis di Jalur Gaza selatan, 20 Oktober 2023. REUTERS/Mohammed Salem A

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Serangan Israel yang tak henti di Jalur Gaza membuat situasi kian sulit. Seorang relawan Warga Negara Indonesia atau WNI di Gaza, Fikri Rofiul Haq, membeberkan kondisi menyedihkan di Gaza.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza termasuk rumah sakit yang menjadi sasaran Israel. Menurut Fikri, persediaan obat-obatan di RS Indonesia amat minim di tengah blokade dan serangan tiada henti dari Israel.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Banyak pasien yang dirawat di RS Indonesia dan mengatakan bahwa mereka belum mendapatkan obat-obatan selama beberapa hari," kata Fikri, seorang relawan organisasi kemanusiaan MER-C, Sabtu, 4 November 2023.

Fikri, seorang WNI yang telah tinggal di Gaza sejak 2020, mengatakan bantuan-bantuan kemanusiaan yang dikirim ke Jalur Gaza belum dapat sampai ke Gaza utara karena Israel terus melakukan serangan dan pemboman di Jalur Gaza, terutama di Gaza tengah. Selain obat-obatan, ia menyebut warga Palestina di Gaza juga sangat membutuhkan makanan. Makanan sulit didapat terutama setelah Israel membom toko-toko roti di daerah tersebut.

"Saya melihat warga Gaza bisa mengantre berjam-jam untuk mendapatkan roti. Setidaknya enam toko roti hancur diledakkan Israel," katanya.

Dia mengatakan saat ini ada lebih dari 2.000 orang yang mengungsi di RS Indonesia. Setidaknya 1.300 lebih korban jiwa, 60-80 persen di antaranya adalah anak-anak dan perempuan, telah dibawa ke RS itu dan lebih dari 4.000 korban luka-luka saat ini dirawat di sana.

Fikri mengatakan jumlah korban luka-luka yang sangat banyak membuat mereka harus dirawat di lorong-lorong rumah sakit.

Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan perang Israel Palestina telah menewaskan lebih dari 10.800 orang, termasuk 9.227 warga Palestina. Pengepungan Jalur Gaza oleh Israel juga telah membuat pasokan kebutuhan pokok seperti makanan, air, dan obat-obatan semakin menipis.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus