Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Paus Fransiskus, Minggu, 5 Februari 2023, menyerukan pihak-pihak berwenang untuk menghentikan perdagangan manusia yang beroperasi di Mediterania, saat ia menyatakan dukanya atas kecelakaan kapal laut migran di lepas pantai Calabrian, Italia. Dalam peristiwa ini puluhan orang tewas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Saya menyatakan kembali seruan saya untuk mencegah tragedi seperti itu terjadi lagi. Semoga perdagangan manusia dihentikan,” kata Paus dalam pidato mingguannya kepada khalayak ramai di Lapangan Santo Petrus.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pihak berwenang setempat mengatakan sejauh ini 70 mayat telah ditemukan setelah insiden tersebut. Para migran telah berangkat dari Turki dan berasal dari negara-negara termasuk Afghanistan, Pakistan, Iran, Somalia dan Suriah.
"Semoga perjalanan harapan tidak pernah lagi berubah menjadi perjalanan kematian, semoga perairan jernih Mediterania tidak lagi berlumuran darah oleh kecelakaan dramatis seperti itu," kata Paus.
Sekitar 80 orang selamat setelah kapal pecah dan tenggelam di laut lepas dekat Steccato di Cutro, sebuah resor di pantai timur wilayah Calabria. Pihak berwenang memperkirakan kapal itu membawa hingga 200 migran.
Tiga tersangka penyelundup manusia ditangkap minggu ini dan jaksa mulai menyelidiki cara layanan darurat menanggapi bencana tersebut, setelah tuduhan bahwa pihak berwenang lamban bereaksi.
"Saya berdoa untuk banyak korban karam kapal, untuk keluarga mereka dan untuk mereka yang selamat," kata Paus.
Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni, yang pekan ini meminta rekan-rekan sesama pemimpin Uni Eropa untuk berbuat lebih banyak demi menghentikan imigran ilegal, memuji pernyataan Paus.
Pemerintah “terus menempatkan pasukan-pasukan yang dibutuhkan untuk memerangi para pedagang manusia dan menghentikan kematian-kematian di laut,” katanya dalam sebuah pos Facebook.
REUTERS