Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Kelompok Ekstremis Sayap Kanan akan Kudeta, Jerman Tangkap 25 Orang

Tentara, hakim hingga mantan anggota Kerajaan Jerman turut ditangkap atas tuduhan akan melakukan kudeta

7 Desember 2022 | 20.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi Jerman telah menangkap 25 tersangka anggota dan pendukung kelompok ekstremis sayap kanan dalam penggerebekan di seluruh negeri. Mereka diduga berusaha menggulingkan pemerintahan secara paksa, menurut kantor kejaksaan federal pada Rabu 7 Desember 2022 seperti dilansir Al Jazeera.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Seorang tentara aktif dan beberapa tentara cadangan termasuk di antara mereka yang diselidiki,” kata juru bicara dinas intelijen militer (BAMAD) kepada Reuters. “Prajurit aktif adalah anggota Komando Pasukan Khusus,” katanya.

Seorang mantan anggota parlemen dari sayap kanan Alternatif Untuk Jerman (AfD) yang menjabat sebagai hakim di Berlin juga termasuk di antara mereka yang ditahan. Selain itu, ada pula mantan anggota keluarga kerajaan Jerman.

Sekitar 3.000 petugas melakukan penggerebekan pada hari ini di 130 lokasi di 11 negara bagian federal Jerman terhadap penganut gerakan Reich Citizens (Reichsbuerger).

Jaksa mengatakan anggota gerakan itu diduga "telah membuat persiapan konkret untuk memaksa masuk parlemen Jerman (Bundestag) dengan kelompok kecil bersenjata".

Mereka menambahkan bahwa 22 orang yang ditangkap adalah warga negara Jerman dan ditahan karena dicurigai “keanggotaan dalam organisasi teroris.” Sementara tiga orang lainnya diduga mendukung organisasi tersebut, termasuk seorang warga negara Rusia.

Kremlin kemudian mengatakan pada Rabu bahwa tidak ada keterlibatan Rusia dalam plot kudeta di Jerman. "Tampaknya ini masalah internal Jerman," kata juru bicara Dmitry Peskov kepada wartawan. "Tidak mungkin ada campur tangan Rusia."

Penggerebekan

Beberapa anggota kelompok menolak konstitusi pascaperang dan menyerukan penggantian pemerintah terpilih dengan kelompok mereka. Mereka tidak mengecualikan kekerasan terhadap negara sebagai sarana untuk mencapai tujuan mereka.

Majalah mingguan Der Spiegel melaporkan bahwa salah satu lokasi yang digerebek termasuk barak unit pasukan khusus Jerman, KSK, di Kota Calw. Di masa lalu, KSK telah diselidiki atas dugaan keterlibatan sayap kanan oleh beberapa tentaranya. Tetapi jaksa federal menolak untuk mengkonfirmasi atau menyangkal bahwa barak itu digeledah.

Tersangka lainnya ditangkap di negara bagian Baden-Wuerttemberg, Bavaria, Berlin, Hesse, Lower Saxony, Saxony, dan Thuringia, serta di negara tetangga Austria dan Italia, menurut kantor kejaksaan.

Jaksa mengatakan para tersangka telah bersiap untuk melaksanakan tujuannya sejak akhir November 2021 karena mereka sadar bahwa tujuan mereka hanya dapat dicapai dengan kekuatan.

Mereka juga mengidentifikasi tersangka biang keladi sebagai Heinrich XIII P.R.—mantan anggota Kerjaan Jerman-- dan Rüdiger v.P. Keduanya dituduh mendirikan “organisasi teroris dengan tujuan menjungkirbalikkan tatanan negara yang ada di Jerman dan menggantinya dengan bentuk negara mereka sendiri.”

Telah terjadi peningkatan yang mengkhawatirkan dari ideologi sayap kanan di Jerman dalam beberapa tahun terakhir.

Pada Mei, Kementerian Dalam Negeri Federal melaporkan bahwa 327 pegawai otoritas keamanan federal dan negara bagian Jerman diketahui memiliki kaitan dengan ideologi sayap kanan garis keras selama periode tiga tahun.

Setidaknya sembilan orang ditembak dan dibunuh pada Februari 2020 oleh seorang penyerang yang diduga memiliki hubungan sayap kanan di Hanau.

AL JAZEERA | REUTERS

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus