Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Serangan Israel di Gaza pada 15 Desember 2024, setidaknya menewaskan 53 warga Palestina, wartawan dan relawan. Tim medis mengatakan militer Israel melancarkan serangan dari udara dan darat ke arah utara Gaza untuk memburu anggota Hamas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebuah serangan yang menghantam pusat layanan warga sipil di area pasar Nuseirat di wilayah tengah Jalur Gaza, menewaskan Ahmed Al-Louh, seorang video jurnalis untuk Al Jazeera TV dan lima orang lainnya.Serangan udara Israel lainnya menghancurkan sebuah rumah di kamp Nuseirat hingga menewaskan lima orang, termasuk anak-anak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Al Jazeera mengutuk Israel atas kematian Al-Louh. Militer Israel mengklaim serangan yang mereka lakukan untuk menyerang Hamas dan anggota Jihad Islam yang mengendalikan kantor pertahanan sipil Nuseirat, Gaza. Tanpa menyertai bukti, militer Israel meyakini Al-Louh adalah salah satu anggota kelompok Jihad Islam. Al Jazeera belum mau berkomentar perihal ini, namun telah mengutuk klaim Israel sebelumnya yang menyebut wartawan Al Jazeera yang terbunuh di Gaza adalah anggota kelompok radikal. Media Hamas mewartakan kepala layanan darurat sipil wilayah Nuseirat, Nedal Abu Hjayyer, juga terbunuh oleh serangan Israel tersebut.
“Kantor layanan kedaruratan sipil di kamp Nuseirat dihantam oleh serangan Israel saat ada relawan sedang bertugas di sana, yang bekerja tanpa kenal waktu untuk melayani masyarakat,” kata Zaki Emadeldeen dari layanan darurat sipil
Serangan udara Israel lainnya menyerang sekelompok laki-laki yang sedang bertugas melindungi truk-truk pembawa bantuan masuk ke wilayah barat Gaza City. Tim medis mengatakan ada beberapa orang luka-luka, namun belum bisa memastikan jumlahnya.
Bukan hanya itu, setidaknya 11 orang tewas akibat sejumlah serangan Israel yang menjatuhkan bom ke beberapa rumah di Gaza City, sembilan tewas di Kota Beit Lahiya, Beit Hanoun dank amp Jabalia. Tim medis dan saksi mata mengatakan dua orang tewas di Rafah.
Militer Israel mengklaim tiga rumah yang menjadi sasaran mereka adalah milik anggota garis keras yang sedang merencanakan melakukan serangan. Militer Israel melakukan sejumlah langkah untuk mengurangi risiko dari pihak warga sipil, termasuk menggunakan amunisi yang tepat dan pengawasan udara.
Sumber: Reuters
Pilihan editor: Hamas Rilis Video Sandera Israel di Gaza
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini