Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Harare - Keluarga pendiri Zimbabwe mengatakan bekas Presiden Robert Mugabe menolak rencana pemerintah untuk memakamkan jenazahnya di Monumen National Heroes Acre di Harare. Ini karena saat masih hidup Mugabe mengatakan ingin dimakamkan di desa asalnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sementara itu, warga Zimbabwe merasa bingung kapan mereka dapat memberikan penghormatan terakhir mereka kepada bekas Presiden itu sejak beredarnya kabar Mugabe meninggal di rumah sakit di Singapura pada Jumat, 6 September 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Keluarga telah membuat keputusan bahwa Mudhara (orang tua dalam bahasa Shona) akan dimakamkan di Kutama. Tetapi pemerintah masih melibatkan keluarga untuk mencoba membuatnya dimakamkan di Heroes Acre (Nasional)," kata saudara Mugabe kepada Reuters.
“Yang jelas adalah tidak ada kesepakatan tentang tempat pemakaman. Bahkan pernyataan pemerintah tidak membahas masalah itu. Itu belum diselesaikan. "
Namun, juru bicara Presiden Emmerson Mnangagwa, George Charamba, membantah tuduhan bahwa keluarga Mugabe berselisih dengan pemerintah terkait lokasi pemakaman Mugabe.
Mugabe telah mendominasi politik Zimbabwe selama hampir empat dasawarsa sejak kemerdekaan pada 1980 hingga dia diturunkan oleh pasukan militernya sendiri dalam kudeta pada November 2017.
Mugabe dipandang oleh banyak orang sebagai pembebas yang membebaskan rakyatnya dari kekuasaan minoritas kulit putih.
Pilihan tempat peristirahatan Mugabe telah menjadi topik diskusi sejak surat kabar Zimbabwe Independent melaporkan bulan lalu bahwa Mugabe menolak tawaran pemakaman di National Heroes Acre.
Ini karena politikus berusia 95 tahun itu merasa tersinggung dengan cara pemerintah baru menjatuhkannya dari kekuasaan. Kerabat Mugabe pun telah berkompromi dan menyetujui untuk mengadakan pemakaman kenegaraan di Kutama, tempat kelahirannya.
Leo Mugabe, keponakan Mugabe, mengatakan kepada Reuters pada Minggu, 8 September 2019 bahwa keluarga Mugabe dan kepala adat telah menyelesaikan rencana untuk penguburannya tetapi belum disetujui pemerintah.
MEIDYANA ADITAMA WINATA