Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Mnangagwa Dilantik Gantikan Mugabe Jadi Presiden Kedua

Mnangagwa meminta masyarakat Zimbabwe untuk tidak balas dendam kepada pendukung Mugabe.

24 November 2017 | 17.41 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Emmerson Mnangagwa, saat dilantik menjadi presiden Zimbabwe di Harare, Zimbabwe, 24 November 2017. REUTERS/Mike Hutchings

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Harare -- Emmerson Mnangagwa telah menjalani sumpah sebagai Presiden Zimbabwe untuk menggantikan Robert Mugabe. Dia menjadi Presiden kedua sejak negara itu merdeka dari Inggris.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini


Mnangagwa, 75 tahun, mengucapkan sumpah jabatan sebagai Presiden di hadapan puluhan ribu warga Zimbabwe, yang terlihat bersemangat di Stadium Olahraga Nasional di Harare. "Dia mengepalkan tangan sebagai salam kepada kerumunan rakyat," begitu dilansir media Guardian, Jumat, 24 Nopember 2017.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Emmerson Mnangagwa, berjalan bersama istrinya Auxillia, saat akan menghadiri upacara pelantikan Emmerson Mnangagwa sebagai presiden Zimbabwe di ibukota Harare, Zimbabwe, 24 November 2017. Mnangagwa dilantik sebagai presiden Zimbabwe setelah Robert Mugabe mengundurkan diri. AP Photo


Rakyat Zimbabwe bernyanyi dan menari di dalam stadion ini sambil memegang spanduk bertuliskan "Era baru dimulai" dan "Tidak untuk balas dendam". "Mnangagwa juga memperingatkan warga agar tidak melakukan balas dendam," begitu dilansir Guardian.

 

Baca: Cina Hormati Keputusan Robert Mugabe untuk Mundur

 

Sejumlah aktivis Hak Asasi Manusia mulai melaporkan adanya sejumlah serangan terhadap pendukung Grace Mugabe, yang merupakan istri Robert Mugabe, 93 tahun.

Soal pelantikan Presiden baru ini, Tendai Lesayo, yang berjualan minuman dingin di luar stadion sambil mengacungkan bendera kecil Zimbabwe, mengatakan dia mendukung awal yang baru karena,"Kondisi kehidupan sekarang ini sulit sekali."


Di sisi lain Harare, ada antrian panjang di salah satu bank, yang merupakan pandangan umum di negara yang kekurangan uang tunai dan kondisi ekonomi yang buruk.


"Saat ini tidak ada yang benar-benar berubah bagi saya. Saya masih tidak bisa mendapat uang dari bank," kata Amon Mutora, yang mengantri di bank untuk menarik tunai sejak pukul 6 pagi.


Mnangagwa merupakan seorang veteran kemerdekaan Zimbabwe dan politisi pekerja keras dan loyal dari partai berkuasa, Zanu-PF. Robert Mugabe memberhentikannya dari posisi wakil Presiden pada dua pekan lalu. Ini memicu krisis politik terparah yang dialami Zimbabwe dan berujung pengunduran diri Mugabe dari jabatan Presiden.


Mnangagwa akan menjabat sebagai Presiden hingga tahun depan saat pemilu Presiden akan digelar. Dia dikenal sebagai orang dekat Mugabe sejak awal karirnya di politik.

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus