Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Kemlu Sebut Pemilu di Luar Negeri Kondusif Meski Ada Masalah

Di tengah adanya dugaan kecurangan, Kementerian Luar Negeri memastikan pemilu di luar negeri berlangsung dengan kondusif.

12 Februari 2024 | 15.46 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kusmiasih Kaswih (84) lansia asal Bandung menunjukkan jari tercelup tinta usai menyalurkan suara di World Trade Center (WTC) Kuala Lumpur, Minggu, 11 Februari 2024. Warga Negara Indonesia di Malaysia secara bersamaan menyalurkan suara Pemilu 2024 di Tempat Pemungutan Suara Luar Negeri (TPSLN) pada 11 Februari.ANTARA/Virna Puspa Setyorini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) meminta semua perwakilan RI di luar negeri untuk ikut memantau dan mendukung kesuksesan pemilihan umum atau pemilu di luar negeri, kata juru bicara Lalu Muhammad Iqbal melalui pesan singkat pada Senin, 12 Februari 2024. Berdasarkan pantauan Kemlu, pelaksanaan pemilu di luar negeri dinilai kondusif.
 
“Sejauh pantauan kami, semua berlangsung kondusif. Ada saja masalah muncul di sana sini, tapi dengan dukungan Perwakilan RI, PPLN di masing-masing negara dapat menyelesaikan masalahnya dengan baik,” ujar Iqbal.
 
Dia menilai menyelenggarakan pemilu di luar negeri tidak mudah, sebab harus menghormati hukum dan aturan setempat. “Itulah sebabnya dukungan dan fasilitasi oleh Perwakilan RI dibutuhkan,” katanya.
 
Pernyataan Kemlu datang di tengah adanya penumpukan massa pemilih dan dugaan kecurangan pemilu di luar negeri, khususnya di Arab Saudi dan Malaysia. Beberapa surat suara ditemukan sudah tercoblos oleh pihak tak berwenang.
 
Ada insiden seorang pemilih bernama Abdul Wahid di Mekah menemukan surat suara sudah tercoblos di kotan bergambar pasangan calon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, seperti dilansir Koran Tempo hari ini. Padahal, di surat suara itu ia mencoblos paslon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
 
“Saya kurang teliti memeriksa (surat suaranya),” kata Abdul Wahid dalam sebuah potongan video yang beredar di media sosial maupun WhatsApp kemarin, 11 Februari 2024.
 
Lewat akun Instagram PPLN Jeddah, Ketua PPLN Jeddah Yasmi Adriansyah mengatakan sudah mengklarifikasi kejadian itu ke Ketua KLK 2 Mekah dan Abdul Wahid. Katanya, Abdul Wahid mengakui tidak teliti saat proses pencoblosan. “Kedua, beliau sangat tidak setuju dan menyayangkan narasi yang beredar seolah-olah terjadi kecurangan,” kata Yasmi.
 
Ia mengatakan PPLN Jeddah akan meminta kepolisian menginvestigasi beredarnya video Abdul Wahid tersebut.
 
Sementara di Negeri Jiran, indikasi kecurangan pemilu terjadi saat proses pemungutan suara lewat Pos Pemilu. Di sana ditemukan 1.972 surat suara sudah dicoblos oleh pihak yang tak berwenang.
 
Awalnya beredar video di media sosial mengenai surat suara calon presiden di Kuala Lumpur sudah tercoblos pada kotak bergambar Ganjar Pranowo-Mahfud Md, pasangan calon nomor urut 3. Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) lantas menginvestigasi kasus tersebut.
 
Insiden lain pun terjadi saat WNI mengantre untuk pemungutan suara di World Trade Center (WTC) Kuala Lumpur. Pemilih hadir dalam jumlah banyak dan di waktu yang bersamaan sehingga menyebabkan penumpukan massa.
 
Desak-desakan dalam antrean terjadi karena mereka yang telah lama menunggu berebut untuk dapat segera melakukan pencoblosan surat suara. Pembatas antrean di dalam lobi WTC beberapa kali rusak karena sempat diterabas oleh pemilih, seperti dilaporkan oleh Antara.
 
Sebelumnya, Bawaslu memperingatkan bahwa Kuala Lumpur menjadi salah satu tempat pemungutan suara di luar negeri yang rawan isu keamanan. Anggota Bawaslu Herwyn Malonda mengatakan sebabnya adalah TPSLN terpusat di satu tempat.
 
“Kalau terpusat di satu tempat, bisa saja lama pemungutan suaranya,” kata Herwyn pada konferensi pers bersama Kemlu dan KPU di Jakarta Pusat, 5 Februari 2024. 
 
Ia menyebut insiden Pemilu 2019 di kota tersebut, saat antrean pemilih memanjang sampai ke kompleks perumahan warga dan kompleks kantor perwakilan salah satu kedutaan besar, sehingga memicu protes warga negara setempat.
 
NABIILA AZZAHRA A. | HENDRIK YAPUTRA | ANTARA

Pilihan editor: Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin Dilarikan ke Unit Perawatan Kritis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nabiila Azzahra

Nabiila Azzahra

Reporter Tempo sejak 2023.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus