Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Kereta jenazah di tepi gangga

Tokoh pejuang kemerdekaan india, jayaprakash narayan meninggal dunia. almarhum pernah ditahan pemerintah ny. indira gandhi. dianggap sebagai lawan politiknya. (ln)

20 Oktober 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SETENGAH juta penduduk kota Patna hari itu memadati sepanjang jalan menuju tepi sungai Gangga. Sebuah kereta kuda penuh dengan bunga mendahului kereta pembawa jenazah. Di atasnya terbaring jenazah Jayaprakash Narayan, tokoh politik India yang dikenal sebagai 'pemegang hati nurani bangsa'. Presiden Sanjiva Reedy, pemangku PM Charan Singh, bekas PM Ny Indira Gandhi dan putranya Sanjay serta pembesar tinggi India lainnya berjalan kakidi sebelah kereta jenazah itu. Disela tangis rakyat yang mengamati jalannya Iringan kereta jenazah itu, terdengar juga teriakan lok nayak amar rahe (hidup pemimpin rakyat). Jayaprakash Narayan yang biasa dikenal dengan panggilan 'JP' pekan lalu meninggal 3 hari sebelum ulang tahunnya ke-77, karena penyakit ginjal yang dideritanya selama 3 tahun terakhir ini. Dia mulai merasakan penyakit ini sejak ditahan oleh pemerintahan Indira Gandhi ketika berlakunya 'keadaan darurat' di negara tersebut, Juni 1975. Setelah selama 4 « bulan ditahan JP dikeluarkan karena banyaknya protes internasional dan juga karena uzur. Namun tokoh pejuang kemerdekaan India ini tak berhenti sampai di situ. Sekeluarnya dari tahanan, dia membentuk Partai Janata bersama kaum oposisi lainnya, antara lain Morarji Desai, Charan Singh dan Jagjivan Ram. Dan dialah tokoh utama yang berhasil menjatuhkan pemerintahan Ny Gandhi yang dikenal bangsa India sebagai rejim 'diktator'. Moral Universal JP lahir dari keluarga kelas menengah bawah di sebuah desa di negara bagian Bihar. Ayahnya seorang pegawai jawatan Irigasi. Sambil bekerja dia studi sosiologi di Universitas Wisconsin, Amerika Serikat. Di situ pulalah dia berkenalan dengan Marxisme. Tapi ketika dia kembali ke tanahairnya tahun 1929 dia mulai kecewa dengan komunisme. Karena Soviet menolak untuk mendukung gerakan kemerdekaan kaum borjuis. Sejak itu dia bergabung dcngan gerakan Mahatma Gandhi dan Nehru melawan penjajahan Inggeris. Bersama dengan tokoh nasionalis lainnya JP beberapa kali keluar masuk penjara Inggeris. Pernah dia berhasil melarikan diri pada tahun '42 dari penjara di Bihar, dan ikut dalam kegiatan gerilya sampai kemudian dia tertangkap lagi. Tokoh yang dikenal dengan perjuangan 'anti kekerasan' ini menggabungkan diri dengan Partai Congress-nya Nehru. Tapi setelah kemerdekaan India dia keluar dan membentuk Partai Sosialis. Pernah dia dianggap sebagai calon kuat pengganti Nehru. Secara resmi malah JP meninggalkan gelanggang politik pada tahun 1957. Dia terjun dalam gerakan Sarvodaya (membangkitkan moral universal) yang mengikuti garis Gandhi untuk meningkatkan mutu hidup buruh dan tani. Baru pada tahun '74 dia kembali menghangati arena politik India dengan kampanye 'anti korupsi', tanpa diembeli kepentingan pribadi untuk berkuasa. Tapi pada hari menjelang kematiannya dia begitu kecewa dengan perpecahan yang terjadi di Partai Janata. Dan hari itu JP dikremasi di tepi sungai Gangga.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus