SELURUH daerah Phuket dinyatakan dalam keadaan darurat. Demikian pengumuman resmi Perdana Menteri Muangthai Prem Tinsulanonda, Senin pekan ini. Dan sejak hari itu, 23 Juni, diberlakukan jam malam sejak petang sampai fajar keesokannya. Tindakan ini diambil untuk memadamkan kerusuhan di Pulau Phuket - kawasan wisata internasional yang terletak 870 kilometer di selatan Bangkok. Tentara diperintahkan menuju lokasi kejadian untuk membantu meredakan suasana. Kerusuhan itu sendiri tak pernah diduga. Bermula, lebih dari 50 ribu orang ikut terlibat dalam gerakan memprotes pembangunan pengilangan tantalum, sebuah proyek pemerintah bernilai US$ 77 juta. Tantalum adalah sejenis logam, terbuat dari terak (ampas biji) timah, yang lazim digunakan dalam industri dirgantara, elektronik, dan persenjataan. Kehadiran pengilangan yang rencananya akan mulai berproduksi dalam beberapa bulan mendatang ini ditolak oleh warga setempat karena dianggap mencemarkan lingkungan. Polisi memang hanya diam terkesima tatkala puluhan ribu orang menyerbu dan menjarah, nyaris memusnahkan pengilangan tantalum itu. Sebelumnya, ribuan pemrotes itu mencibir dan mengejek-ejek Menteri Perindustrian Chirayu Isarangkumna Ayuthaya, yang tengah meletakkan karangan bunga dalam kunjungannya ke lokasi pengilangan itu. Suasana keruh memaksa menteri kabinet itu segera angkat kaki. Tidak hanya pusat pengilangan tantalum yang dijarah amukan massa, tapi juga beberapa gedung pemerintah dan dua lantai Hotel Merlin. Malam harinya polisi baru bertindak, merangsek mendekati tempat-tempat yang dikuasai perusuh dengan menyemburkan gas air mata. Pengilangan itu ditemukan sudah porak-peranda, sementara dua lantai Hotel Merlin centang-perenang. Menurut polisi, tidak ada laporan adanya pihak yang terluka atau tewas. Kerugian, kata seorang pejabat, belum bisa dihitung. Pemberlakuan keadaan darurat tampaknya diharapkan untuk mencegah meluasnya kerusuhan ini, sekaligus menghindari kemungkinan dimanfaatkannya peristiwa ini oleh kelompok antipemerintah. Menjelang pemilu 27 Juli, situasi di Muangthai memang agak menghangat. Lima juru kampanye dikabarkan telah tewas, konon karena dibunuh "pembunuh bayaran". Bisa dimengerti bila kerusuhan di Phuket ini membuat semua pihak merasa waswas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini