Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Khotbah Arafah yang disampaikan pada Sabtu di Masjid Namira di Makkah diperkirakan akan menjangkau satu miliar pendengar di seluruh dunia, menurut laporan Saudi Press Agency.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Khotbah tersebut diterjemahkan langsung ke dalam 20 bahasa, sebagai bagian dari inisiatif terobosan yang diluncurkan oleh Raja Salman dari Arab Saudi pada 2018. Terjemahan non-simultan ke dalam 17 bahasa juga dilakukan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dipelopori oleh Kepresidenan Urusan Agama Dua Masjid Suci, proyek ini berfungsi sebagai landasan dalam menyebarkan pesan moderasi dan sentrisme yang dianut oleh tempat-tempat suci tersebut, kata SPA.
“Khotbah-khotbah yang diterjemahkan mempromosikan perdamaian, hidup berdampingan, dan pemahaman yang lebih mendalam tentang Islam – sebuah agama yang dibangun atas dasar belas kasihan, toleransi, dan kehidupan damai,” kata laporan itu.
Ketika proyek ini pertama kali diluncurkan pada 2018, terjemahan hanya ditawarkan dalam lima bahasa. Jangkauannya terus berkembang setiap tahunnya. Khotbah diterjemahkan ke dalam semakin banyak bahasa dan disiarkan di berbagai platform, termasuk platform digital, radio FM, dan saluran televisi Islam.
“Upaya-upaya ini menunjukkan komitmen tak tergoyahkan Kerajaan untuk melayani Islam dan komunitas Muslim global,” kata laporan itu.
Inisiatif ini juga “mencontohkan dedikasi Arab Saudi untuk melayani Dua Masjid Suci dan jamaahnya. Hal ini lebih mencerminkan komitmen kepemimpinan untuk mempromosikan global perdamaian dan nilai-nilai toleransi dan moderasi,” kata laporan itu.
“Setelah melampaui 200 juta pendengar pada 2020, proyek ini memenuhi tanggung jawab suci Kerajaan dalam merawat Dua Masjid Suci dan para pengunjungnya. Dengan menerjemahkan khotbah Arafah, mereka secara efektif membagikan pesan dari situs-situs suci ini kepada seluruh dunia Muslim,” ujarnya.
Lebih dari 1,8 juta jamaah haji dari seluruh dunia berkumpul di Gunung Arafah pada Sabtu di wilayah barat Arab Saudi untuk menunaikan ibadah haji tahunan, Kementerian Haji dan Umrah Saudi mengumumkan.
Ritual di Gunung Arafah yang dikenal sebagai bukit rahmat seringkali menjadi momen paling berkesan bagi para jamaah haji, yang berdiri bahu-membahu untuk memohon ampun, berkah, kesejahteraan, dan kesehatan kepada Tuhan.
Ribuan jamaah haji berjalan menuju gunung tersebut, yang terletak sekitar 20 kilometer tenggara Mekah, melewati kegelapan dini hari. Di lereng bukit berbatu dan sekitarnya, banyak yang mengangkat tangan beribadah dengan air mata berlinang.
Dipercaya bahwa Nabi Muhammad menyampaikan pidato terakhirnya, yang dikenal sebagai Khotbah Perpisahan, di gunung suci tersebut 1.435 tahun yang lalu. Dalam khotbahnya, nabi menyerukan kesetaraan dan persatuan di kalangan umat Islam.
Pilihan Editor: Jemaah Haji Mulai Melempar Jumrah, Saat Umat Islam di Sejumlah Negara Rayakan Idul Adha
ARAB NEWS