Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Kim Jong Un Perintahkan Penghancuran Resor Wisata Korea Selatan

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memerintahkan penghancuran hotel-hotel Korea Selatan yang berdiri di resor wisata Gunung Kumgang.

24 Oktober 2019 | 19.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memerintahkan penghancuran hotel-hotel Korea Selatan yang berdiri di resor wisata Korea Utara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kota peristirahatan di Gunung Diamond, atau Kumgang, tepat di utara perbatasan antar-Korea, dibuka pada tahun 1998, pada saat berkurangnya ketegangan antara Korea. Sampai ditutup selama perselisihan pada 2008, resor itu berfungsi sebagai sumber utama mata uang asing untuk Korea Utara yang kekurangan uang tunai, sering menjadi tuan rumah bagi grup-grup wisata Korea Selatan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut laporan New York Times, 23 Oktober 2019, Kim Jong Un mengatakan dalam kunjungan baru-baru ini bahwa fasilitas Korea Selatan "lusuh" dan tidak memiliki "karakter nasional," membandingkannya seperti tenda darurat di daerah yang dilanda bencana, lapor Kantor Berita Pusat Korea Utara pada Rabu.

Kim Jong Un telah menekan Korea Selatan untuk membuka kembali kompleks tersebut sejak tahun lalu, ketika ia pertama kali bertemu dengan presiden Korea Selatan, Moon Jae-in. Tetapi Korea Selatan mengatakan hanya bisa mempertimbangkan untuk melakukan itu sebagai bagian dari perjanjian yang lebih luas antara Amerika Serikat dan Korea Utara untuk mengakhiri program senjata nuklir Korea Utara.

Ayah Kim menyerukan membangun fasilitas layanan modern baru dengan cara Korea Utara sendiri yang cocok dengan pemandangan alam Gunung Kumgang. Dia juga mengkritik apa yang disebutnya kebijakan keliru para pendahulu, merujuk kepada ayahnya, Kim Jong il, dengan bergantung pada orang lain untuk proyek resor, yang berarti Korea Selatan.

Kritikan terhadap kebijakan keluarga Kim yang berkuasa akan menjadi kejahatan berat bagi sebagian besar warga Korea Utara. Tetapi sejak mengambil alih kekuasaan pada 2011, Kim Jong Un sering melanggar tradisi itu, terutama dengan mengkritik pabrik-pabrik yang dikelola negara dan proyek-proyek konstruksi sebagai tidak produktif, karena ia telah mencoba membangun kembali ekonomi negaranya.

Elemen kunci dari rencana Kim untuk membangun ekonomi mandiri, dalam menghadapi sanksi internasional atas program nuklirnya, adalah mengembangkan pariwisata di sepanjang pantai timur yang indah dan dekat Gunung Baekdu di sepanjang perbatasan Cina. Pariwisata dikecualikan dari sanksi yang telah diberlakukan PBB terhadap Korea Utara.

Resor Diamond Mountain adalah upaya utama Kim Jong il di sektor pariwisata. Dia memberi konglomerat Korea Selatan Hyundai hak untuk membangun dan menjalankan kota peristirahatan di sana, dalam usaha patungan dengan pemerintah totaliternya. Mulai tahun 1998, Hyundai membangun atau merenovasi hotel, fasilitas pelabuhan, restoran, spa, ruang konser dan lapangan golf di tempat yang indah.

Hampir dua juta turis Korea Selatan mengunjungi resor sebelum ditutup, yang membantu Korea Utara memperoleh ratusan juta dolar pada saat berjuang untuk pulih dari kelaparan yang menghancurkan.

Resor wisata Gunung Kumgang terlihat saat kunjungan Kim Jong Un. Foto tak bertanggal ini dirilis Kantor Berita Korea Utara (KCNA) pada 23 Oktober 2019.[REUTERS]

Gunung Diamond adalah salah satu simbol paling terlihat dari era kerja sama antar-Korea yang berakhir pada 2008, ketika pemerintah konservatif yang baru berkuasa di Seoul. Pemerintah saat itu, yang dipimpin oleh Presiden Lee Myung-bak, curiga bahwa pendapatan turis tersebut adalah untuk pengembangan senjata nuklir Korea Utara. Korea Selatan menarik Hyundai keluar dari proyek setelah seorang penjaga keamanan Korea Utara menembak dan membunuh seorang turis Korea Selatan yang tampaknya telah berkeliaran di daerah terlarang.

Sejak itu, Korea Utara kadang-kadang mengancam untuk menyita dan melikuidasi properti Korea Selatan yang tutup di Diamond Mountain, yang nilainya diperkirakan sekitar US$ 400 juta atau RP 5,6 triliun. Resor ini kadang-kadang digunakan untuk menyelenggarakan reuni keluarga yang terpisah selama Perang Korea.

Pada hari Rabu, Lee Sang-min, juru bicara Kementerian Unifikasi Selatan, mengatakan Korea Selatan berharap untuk mengadakan diskusi dengan Korea Utara untuk mempertahankan hak-hak propertinya di resor. Hyundai mengatakan pihaknya mengawasi dengan cermat perkembangan selanjutnya.

Tapi Kim Jong Un mengindikasikan bahwa Korea Utara tidak lagi tertarik membiarkan orang Korea Selatan menjalankan fasilitas Gunung Kumgang, meskipun mereka akan disambut untuk berkunjung.

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus