Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Hari Perempuan Internasional dirayakan setiap tanggal 8 Maret. Perayaan ini merupakan bentuk penghargaan bagi wanita di dunia. Perayaan bagi wanita di dunia tersebut setiap tahunnya tentunya tidak akan lepas dari sosok Clara Zetkin.
Profil Clara Zetkin
Dilansir dari Britannica, Clara Zetkin atau Clara Eissner lahir 5 Juli 1857 di Wiederau, Saxony, Jerman. Ia meninggal pada 20 Juni 1933 di Arkhangelskoye, Rusia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia adalah feminis Jerman, Sosialis, dan pemimpin Komunis. Setelah Perang Dunia I, ia berperan dalam Partai Komunis Jerman yang baru atau Kommunistische Partei Deutschlands (KPD) dan Komintern (Internasional Ketiga).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip The Guardian, Clara Zetkin banyak terlibat dengan gerakan sosialis di Jerman sejak tahun 1870-an, dan namanya sering muncul di Kongres Sosialis dan Serikat Buruh Internasional tahunan.
Ia juga merupakan seorang juru kampanye yang gigih untuk hak-hak perempuan dan hak pilih universal, meskipun Clara percaya bahwa sosialisme adalah satu-satunya gerakan yang 'benar-benar dapat melayani kebutuhan perempuan kelas pekerja.
Namun, sebanyak pandangan politiknya yang berfokus pada pembagian kelas yang berfungsi untuk menyoroti bagaimana wanita dipandang pada saat itu.
Clara menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Guru Leipzig untuk Wanita. Pada saat itu pun, ia sudah menjalin relasi dengan Sozialdemokratische Partei Deutschlands (SPD) atau Partai Sosial Demokrat).
Ia menikah dengan seorang pengasingan yaitu Ossip Zetkin, dan menghabiskan sebagian besar tahun 1880-an di pengasingan di Swiss dan Paris. Selama itu, ia rajin menulis dan mendistribusikan literatur ilegal serta bertemu dengan banyak Sosialis internasional terkemuka.
Pada tahun 1907 menjadi salah seorang pendiri International Socialist Women's Kongres.
Dalam Konferensi Internasional yang dihadiri 100 perempuan yang berasal dari 17 negara, Clara Zetkin menyuarakan perlu adanya Hari Perempuan Internasional.
Sejak saat itu, usulan Clara perlahan dirayakan untuk pertama kalinya, Hari Perempuan Internasional dirayakan pada 19 Maret 1911 di Austria, Denmark, Jerman dan Swiss.
Kemudian, seiring berjalannya waktu, pada tahun 1975, Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) menjadikan Hari Perempuan Internasional sebagai perayaan tahunan setiap tanggal 8 Maret.
Hari Perempuan Internasional yang pada pekan ini dirayakan oleh seluruh wanita di dunia, merupakan warisan dari Clara Zetkin.
FANI RAMADHANI
Pilihan editor : 8 Maret Sebagai Hari Perempuan Internasional, Begini Sejarah Penetapannya
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.